berbagi pengetahuan tentang Islam diakhir zaman.بِـسْـمِ اللهِ

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Gallery kaligrafi by Ashabul-muslimin.tk













[ Read More ]

Beginilah, Guru kencing berlari murid kencing ngebut!!

Lihatlah kenyataan bangsa indonesia yang bikin ayam petelur saja menangis !!!
[ Read More ]

Tata cara mandi wajib / Mandi Junub (janabat)


Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadats (najis) besar. Apabila sesorang masih berhadats belum bersuci kemudian melakukan ibadah wajib maka hukumnya tidak sah. Diantara ibadah yang wajib itu adalah :
 1. Shalat dengan semua macamnya kecuali shalat jenazah
2. Thawaf
 3. Puasa Ramadhan dan puasa qadha Ramadhan artinya seorang yang dengan sengaja menunda mandi sampai waktu subuh, maka puasanya batal. Namun ada sebagian pendapat ulama bahwa puasanya tidak batal karena sesungguhnya Rasulallah pernah ber-jima’ dengan istrinya pada malam hari dan masih dalam keadaan junub di waktu subuh. Setelah itu, Rasulallah baru mandi janabah dan menjalankan puasa.

Perkara-perkara yang diharamkan bagi orang yang junub :
1. Menyentuh tulisan Alquran, nama Allah, Sifat-sifat dan Asma-Nya, juga nama para nabi dan para imam.
2. Masuk ke dalam Masjid Al-Haram ( di Mekah dan Madinah)
3. Menetap di dalam masjid
4. Meletakkan sesuatu di dalam masjid sekalipun dari luar atau sambil lewat.
5. Membaca surat-surat ‘azhimah yakni surat Al-’Alaq, An-Najm, As-Sajdah, dan Fushilat.

Perkara-perkara yang dimakruhkan bagi yang junub :
1. Makan
2. Minum
3. Membaca lebih dari tujuh ayat selain dari surat-surat ‘azhimah
4. Menyentuh kulit dan kertas Alquran
5. Tidur
6. Memakai daun pacar
7. Berjima’
8. Membawa mushhaf.


Sebab Di wajibkan Mandi Junub

Pertama: Keluarnya mani karena syahwat, baik dalam tidur maupun tidak

Kedua: Jima’ (bersetubuh) sekalipun tidak mengeluarkan mani

Ketiga: Masuk Islamnya orang kafir

Keempat: Jenazah Yang Meninggal dunia

Kelima: Haidh

Keenam: Nifas



Cara Mandi Wajib

1. Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar,

2. Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok.

3. Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.

4. Berwudhu seperti halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi. Adapun jika niat mandi wajib namun tanpa berwudhu hukumnya boleh karena berwudhu' dalam mandi janabat hukumnya sunnah.

5. Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.

catatan : Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai/membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, “Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)?” Maka Rasulullah menjawab, “Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran,” (HR At-TIrmidzi).

6. Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas sampai ke bawah, kemudian bagian yang kiri seperti itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi (pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya).

Tata cara ini berdasarkan penuturan Aisyah Radhiyallahu Anha:

“Apabila Rasulullah hendak mandi junub (mandi besar), beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya sebelum memasukannya ke dalam bejana. Kemudian beliau membasuh kemaluannya dan berwudhu seperti halnya berwudhu untuk shalat. Setelah itu, beliau menuangkan air pada rambut kepalanya, kemudian mengguyurkan air pada kepalanya tiga kali guyuran, kemudian mengguyurkannya ke seluruh tubuhnya,” (HR At-Tirmidzi: 104, dan Abu Daud: 243). 


Setelah Mandi Wajib Tak Perlu Lagi Wudhu'

Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Mandi yang dituntunkan oleh syariat semisal mandi junub itu sudah mencukupi sehingga tidak perlu berwudhu karena Allah berfirman (yang artinya), “Dan jika kalian dalam keadaan junub maka mandilah” [QS al Maidah:6]. Dalam ayat tersebut Allah tidak menyebutkan adanya kewajiban berwudhu setelah mandi. Sehingga jika seorang itu mandi junub maka itu sudah mencukupinya sehingga tidak perlu berwudhu. Setelah mandi junub, boleh langsung shalat tanpa perlu berwudhu lagi.

Adapun mandi yang tidak dituntunkan oleh syariat semisal mandi dalam rangka menyegarkan badan atau semisalnya maka mandi tersebut tidaklah mencukupi sebagai sekaligus pengganti wudhu karena mandi tersebut tersebut bukanlah ibadah”.


Wallahu’alam bish shawwab.

Sumber :

- Mukminun.com
- Ustadzaris.com
- Nurmadinah.com
[ Read More ]

Pelajaran Bilingual Bahasa Arab 10

Pelajaran bilingual bahasa arab ini adalah hasil kerja sama majelis ashabul muslimin dan SMPIT Binaaul Ummah Tambun Selatan


الْعُطْلَة الرَّمَضَانِيَّة
LIBUR RAMADHAN
: متى العطلةُ يا جميل ؟
سليم
Kapan liburan, hai Jamil?
Salim
: العطلةُ في شهرِ رمضان.
جميل
Liburan dalam bulan Ramadhan
Jamil
: أين تقضي العطلة ؟
سليم
Dimana engkau menghabiskan liburan?

: أقضي العطلة في قريتي
جميل
Saya menggunakan liburan kampong halaman

: كيف تقضي العطلة في القرية ؟
سليم
Bagaimana engkau menggunakan liburan di Makkah?

: أسحرُ وأُفطِرُ، مع الأسرةِ
جميل
Saya sahur dan berpuasa bersama keluarga

: وماذا تفعل في القريةِ ؟
سليم
Dan apa yang engkau kerjakan di Madinah?

: أزور أَصدِقائي.
جميل
Saya mengunjungi teman-temanku

: وأين تقضي أيام العيد ؟
سليم
Dan dimana engkau menghabiskan hari-hari raya?

: أقضيها في قرية.
جميل
Saya menghabiskannya di kampung

: بم تشعُر العطلة في القرية ؟
سليم
Bagaimana perasaanmu di berlibur di kampung?

: اشعر بالسرورِ.
جميل
Saya merasa bahagia

[ Read More ]

Pelajaran Bilingual Bahasa Arab 9

Pelajaran bilingual bahasa arab ini adalah hasil kerja sama majelis ashabul muslimin dan SMPIT Binaaul Ummah Tambun Selatan


الصَّلَوَات الْخَمْس
SHALAT LIMA WAKT
U
: أَيْنَ تُصَلِّيْ الصَّلَوَاتَ الْخَمْسِ ؟
مُصْطَفَى
Dimana engkau shalat lima waktu

: أُصَلِّي الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ فِيْ مَسْجِدِ بِلاَلِ
حَبِيْبُ
Saya shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan isya di masjid Bilal

: وَأَيْنَ تُصَلِّي الْفَجْرَ ؟
مُصْطَفَى
Dan dimana engkau shalat shubuh.

: أُصَلِّي الْفَجْرَ فِي الْبَيْتِ.
حَبِيْبُ
Saya shalat shubuh di rumah

: لِمَاذَا تُصَلِّي الْفَجْرَ فِي الْبَيْتِ ؟
مُصْطَفَى
Mengapa engkau shalat shubuh di ruma?

: لاَ أَسْمَعُ اْلأَذَنَ ؟
حَبِيْبُ
Saya tidak mendengar adzan

: هَلْ تَسْتَيْقِظُ مُتَأَخِّرًا ؟
مُصْطَفَى
Apakah engkau bangun terlambat?

: نَعَمْ، بَعْدَ صَلاَةِ الْفَجْرِ.
حَبِيْبُ
Iya. Sesudah shalat shubuh.

: اِسْتَيْقِظْ مُبَكِّرًا.
مُصْطَفَى
Bangunlah di awal shubuh

: لاَ أَسْتَطِيْعُ، أَعْمَلُ فِي اللَّيْلِ.
حَبِيْبُ
Saya tidak sanggup, saya bekerja di malam hari.

: ضَعِ الْمُنَبِّهَ بِجَانِبِكَ.
مُصْطَفَى
Letakkan jam wekker di sampingmu

: هَذِهِ فِكْرَةٌ طَيِّبَةٌ. جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا.
حَبِيْبُ
Ini gagasan yang bagus. Semoga Allah membalas kebaikanmu


[ Read More ]

Pelajaran Bahasa Arab 8

Pelajaran bilingual bahasa arab ini adalah hasil kerja sama majelis ashabul muslimin dan SMPIT Binaaul Ummah Tambun Selatan

الزِّيَارَة
Azziaarah
Berziarah
الْحِوَار :
Dialog
حَامِدٌ : أيْنَ تَسْكُنُ ؟
Haamid : Ayna taskunu
Hamid : dimana kamu tinggal
عُمَر : أسْكُنُ فِي شَا رِعِ حَسَنُ الدِّ يْن
Umar : Askunu fii syaari’ Hasanuddin
Umar : Saya tinggal di Jl Hasanuddin
وَأنْتَ ٬ أيْنَ تَسْكُنُ ؟
Wanta, ayna taskun ?
Dan kamu, dimana kamu tinggal ?
حَامِد : أسْكُنُ فِيْ شَا رِعِ إمَام بُنْجُوْل
Hamid : Askunu fii syaari’ Imam Bunjuul
Hamid : Saya tinggal di jalan Imam Bonjol
سَأزُوْرُكَ الْيَوْمَ إنْ شَاء الله
Sa azuurukal yauma insyaa Allaah
Saya akan menziarahimu ( berkunjung ) hari ini insya Allah
عُمَر : أهْلاً وَسَهْلاً ٬ أنَا فِيْ إنْتِظَارِكَ
Umar : Ahlan wasahlan, anaa fii intidzhaarika
Umar : Dengan senang hati, saya akan menunggu kunjunganmu
مَتَى تَحْضُرُ ؟
Mataa tahdhur
Kapan kamu datang ?
حَامِد : فِي الْخَامِسَةِ مَسَا ءً ا بِإ ذ ْنِ الله
Hamid : Fil khaamisati masaa an bi idznillah
Hamid : Jam 5 sore insya Allah
مَاعُنْوَانُكَ بِالْكَامِلِ ؟
Maa ‘unwaanuka bilkaamil
Mana alamat lengkap rumahmu
عُمَر : ٦ شَا رِع حَسَنُ الدِّ يْنِ بِجَوَارِ الْمَسْجِدِ
Umar : Sittah Syaari’ Hasanuddin bijawaaril masjid
Umar : Jl Hasanuddin no 6 disamping mesjid
حَامِد : مُتَشُكْر
Hamid : Mutasyakkir
Hamid : Terima kasih

[ Read More ]

Pelajaran Bilingual Bahasa Arab 7


عِنْدَ الْبَقَالَةِ
`Indal baqaalah
Di Toko/Kedai
اَلْحِوَارُ :
Dialog
طَارِق : هٰذِهِ جُبْنَةٌ لَذِيْذَة
Thariq : Haadzihi jubnatun ladzidzatun
Thariq : Keju ini enak sekali
مِنْ أَيْنَ إِشْتَرَيْتَهُ يَا حَسَنٌ ؟
Min ayna isytaraytahu yaa hasan
Dimana kamu membelinya hei Hasan
حَسَن : إشْتَرَيْتُهُ مِنَ بَقَالَةِ أُمِّي
Hasan : Isytaraytuhu min baqaalati Ummi
Hasan : Saya membelinya di toko “ Ummi”
طَارِق : بِجَوَارِالْمَدْ رَسَةِ ؟
Thariq : Bijawaaril madrasati ?
Thariq : (Toko)Yang disamping sekolah ?
حَسَن : نَعَمْ
Hasan : Na’am
Hasan : Iya
طَارِق : بِكَمِ عُلْبَةٔ ؟
Thariq : Bikamil ‘ulbah ?
Thariq : Berapa harganya satu kotak /dos ?
حَسَن : بِخَمْسُمِائَةِ رُوْبِيَة ً
Hasan : Bikhamsumiati ruubiyyatan
Hasan : Harganya 500 rupiah
طَارِق : وَالله ٬ رَخِيْصٌ جِدّ ًا
Thariq : Wallaahi, rakhiishun jiddan
Thariq : Waah…murah sekali
سَأَشْتَرِي عُلْبَة مِنْهَا
Sa asytari ‘ulbatan minha
Saya akan membeli sebungkus juga
شُكْرًاعَلىَ مَعْلُوْمَتِكَ يَا حَسَنٌ
Syukran ‘alaa ma’luumatika yaa Hasan
Terima kasih atas informasinya hei Hasan
حَسَن : عَفْوًا
Hasan : ‘Afwan
Hasan : Sama-sama
















[ Read More ]

    close
    Banner iklan disini

    Kunjungan Anda

    Total Tayangan Halaman