berbagi pengetahuan tentang Islam diakhir zaman.بِـسْـمِ اللهِ

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Kisah Preman Bengis Dijuluki Iblis, Yang Telah Bertobat


Menyusuri gedung-gedung bertingkat di Setiabudi, Jakarta Selatan, di siang hari ketika lalu lintas sedang macet-macetnya membuat siapapun mudah tersulut emosi. Terpaku di tengah-tengah pusaran pencakar langit itu, terdengar alunan merdu yang meredakan emosi.Mengikuti lantunan halus itu yang makin lama makin keras suaranya, nampaklah sebuah kampung kecil di tengah kota dengan tulisan ‘Kolintang Bapontar’. Rupanya kampung itu menampung orang-orang kecil tak bertempat tinggal yang salah satu diantaranya seorang mantan preman bernama Ronny Syaifudin (62).“Sebelum numpang tinggal di sini, dulunya saya preman. Dunia gelap semua sudah saya rasain semuanya. Mulai dari narkoba, minuman keras, rampok, nyuri, sampai pembunuhan. Tapi akhirnya saya merasa itu semua hanya tumpukan dosa dan saya memilih untuk di sini,” kata Ronny di sanggar kolintang itu, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).

Mata dia itu merah dengan tatapan tajam. Kumis tebal dan kulit keling berlapis tato yang tersemat di tubuhnya pun meyakinkan bahwa dirinya memang pernah bergelut di dunia gelap.

“Dulu waktu di jalanan nama panggilan saya ‘Ronny Iblis’, karena kalau saya marah itu siapa saja di dekat saya semua saya serang. Dulu nggak ada yang bisa berhentikan saya, semua semau saya. Kalau minum juga sampai dijulukin ‘tikus got’, soalnya kalau habis minum itu sampai tergeletak dalam got sampai dua hari,” ujar Ronny ketika mengenang masa kelam dia itu.“Saya keluar masuk penjara sampai sembilan kali, apa malah sepulu saya lupa. Paling lama itu dua belas tahun di Nusa Kambangan karena kasus pembunuhan, paling ecek-ecek ya cuman setahun itu kasus penganiayaan. Tapi sekarang saya sudah kembali ke jalan yang benar,” imbuh dia.

Pada tangan kiri dia pun ada sebuah tato bertuliskan ‘Ronny Iblis’ dengan tulisan latin. Tapi mata yang merah itu rupanya menyembunyikan getaran berkaca-kaca yang mengisyaratkan dirinya tak mau lagi mengulang masa kelam.Sekarang ini dia tak lagi menjadi legenda hidup jalanan kejam. Pekerjaan serabutan yang diberikan pemilik sanggar apa pun bentuknya akan dia lakoni meski upah tak seberapa.“Di sini saya diperlakukan dengan hormat, dengan layak, jadi apa pun pekerjaan pasti saya kerjakan. Di sini saya mengerjakan apa yang sebelumnya belum pernah, seperti nyapu, ngepel, semua termasuk angkat-angkat alat kolintang yang mau dipakai latihan. Kadang dibayar Rp 50.000, kadang Rp 70.000 sehari, atau kadang tidak dibayar juga tidak apa-apa,” kata Ronny.

“Saya lebih suka tinggal di sini, dihormati dan kalau salah ada yang negur. Di jalan juga saya dihormati, tapi dihormati oleh sampah-sampah masyarakat, jadi saya lebih memilih di sini,” lanjut pria asal Makassar ini.Selembar demi selembar uang itu dia kumpulkan untuk membiayai hidup anak-anaknya. Semua anak-anaknya yang berjumlah sampai selusin tetap dihidupi meski telah hidup terpisah.“Jadi semua istri saya semua ada sebelas orang, anak ada dua belas. Tapi sudah hidup berpisah dari saya, karena saya tidak ingin hidup mereka ikut hancur. Tapi tetap saja saya mengirimi biaya hidup untuk anak-anak saya meski sebagian mantan istri sudah menikah lagi dan memulai hidup baru,” tutur Ronny.Bahkan dengan mantan istri pun Ronny tetap menjalin komunikasi meski mereka telah merajut hidup dengan pria yang jauh lebih baik dari Ronny. Buat seorang Ronny kebahagiaan orang-orang tercinta adalah segalanya.

Kini Ronny hanya menggantungkan hidup dengan merawat kolintang di sanggar itu. Kalau ada pementasan dia akan mendapat upah lebih karena harus mengangkat alat musik khas Minahasa yang cukup berat itu.“Memang dibandingkan dulu ketika saya jadi preman atau rampok, itu bisa ratusan juta saya dapat sebulan. Tapi apa yang saya dapat? Saya lebih merasa terhormat di sini, dididik budi pekerti, dan lebih manusiawi,” ucap Ronny.(detik.com)
[ Read More ]

Kumpulan Berita Terorisme Bom Panci di Bekasi

 Sebelum kami sajikan beritanya simaklah nasehat dari kami berikut ini, karena jaman sekarang benar benar jaman krisis ahlaq dan agama sehingga dijadikan celah bagi intelejen kafir untuk menyusupi pemikiran pemikiran teroris yang akan menhancurkan negri indonesia ini. Banyak yang semangat jihadnya tinggi namun tak seimbang dengan akidah yang memadai jadinya berpikir sekali tanpa memandang akibatnya,


"Indonesia memang negara yang berdasarkan hukum toghut ( hukum bukan islam), kami semua umat islam juga mengingkari hukum yang bisa dibeli dengan duit itu, tapi jika kalian menteror orang tidak bersalah karena beralasan hukum indonesia perlu dihancurkan itu bukan jihad tapi itu memang teror dan anda patut disebut teroris, karena anda telah membuat kekacauan dinegri yang sebagian besar penduduknya beragama islam dan cinta damai, sadarilah engkau masuk surga bukan karena amalanmu, tapi karena ridha Allah, jika engkau beramal dengan cara meneror untuk alasan jihad dan Allah tidak meridhai perbuatanmu yang ada engkau mati konyol dan masuk neraka"

(Ashabul Muslimin)


Siapa Tersangka Bom Panci di Bekasi 







Perempuan berusia 27 tahun ini pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bakung Lor, Kabupaten Cirebon, setelah itu dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPPI Bandung dan diteruskan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) YPPI Bandung hingga lulus.Setelah lulus, Dian membantu orang tuanya berjualan ikan laut di daerah Baleendah, Kabupaten Bandung. Bosan berjualan ikan, ia memutuskan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan dari tahun 2012 hingga tahun 2016.Usai kontrak kerjanya selama empat tahun, Dian lantas pulang dan baru satu pekan berada di rumah, Dian pamit pada kedua orang tuanya hendak mengajar bahasa Inggris disalah satu pondok yang berada di Jawa Tengah.Tak disangka, rupanya ini hanya akal-akalan Dian. Sabtu (10/12/2016) kemarin, ia ditangkap Tim Densus 88 di dalam kamar 104, rumah kos yang terletak di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi lantaran diduga akan melakukan bom bunuh diri di Istana Negara saat acara serah terima jaga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
  
Awal Tersangka Bom Panci Jadi Teroris

 

Tersangka terorisme di Bekasi, Dian Yulia Novi, menceritakan awal perkenalannya dengan aliran radikal sehingga membuat dia rela menjadi "pengantin" dan siap melakukan aksi bom bunuh diri. Dalam wawancara dengan stasiun televisi TV One di program Kabar Khusus yang disiarkan Selasa malam, 13 Desember 2016, Dian mengaku pertama kali mengenal ajaran radikal lewat media sosial Facebook.Dian adalah tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut polisi, sebuah bom yang dikemas dalam panci siap diledakkan pada Minggu, 11 Desember 2016, saat upacara pergantian penjaga Paspampres di Istana Presiden.

Dian mengatakan, saat mulai tertarik dengan ajaran radikal, dia masih menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura. Dian mengaku telah mengenakan hijab, tapi belum bercadar. Lewat media sosial, Dian mempelajari paham radikal dengan membaca status yang berbau jihadis lewat Facebook.“Kurang lebih selama satu tahun saya aktif di Facebook. Namun saya tidak ikut grup apa pun. Saya hanya menyimak dan semakin penasaran. Karena itu, saya memberanikan untuk bertanya,” ujar Dian.

Selain membaca status, Dian juga rajin membaca artikel-artikel yang disebar di Facebook. Dian mengaku selama setahun ini telah mengoleksi banyak artikel-artikel tersebut. Selain soal jihadis, Dian mengaku belajar seputar muamalah, fiqih, akidah, dan sejarah Islam.“Semua saya terapkan. Semua itu bukan dalam bentuk buku, tapi dalam bentuk artikel dan audio voice. Kalau video tidak ada,” kata Dian.Lewat media sosial, Dian berkenalan dengan Nur Solihin. Pria yang juga jadi tersangka terorisme itu menikahi Dian tiga bulan lalu, tepatnya pada Oktober. Dian mengaku hubungannya berlanjut lewat telegram setelah dikenalkan seseorang. Nur Solihin dan Agus Suproyadi ikut ditangkap dalam kasus bom panci ini.

“Kami tidak taaruf, kami juga tidak bertukar foto. Saya ikhlas berniat untuk mencari rida Allah. Saya juga belum tahu wajah Aa (panggilan Solihin) sebelumnya. Saya yakin saja,” ucap Dian.Meski begitu, Dian mengetahui Solihin sudah beristri dan memiliki anak. Pernikahan pun tetap dilangsungkan tanpa wali. Bahkan, Dian tidak hadir dalam prosesi pernikahannya, sosoknya hanya diwakilkan.“Saya serahkan semuanya kepada Aa. Saya diwakilkan. Saya tidak tahu siapa yang wakilkan. Sebelum nikah, Aa bilang, ‘Neng, sebentar lagi pernikahan akan dilaksanakan’,” tutur Dian.Sabtu lalu, Densus 88 menangkap seorang perempuan terduga teroris di sebuah rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi, pada Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut identifikasi polisi, pelaku ialah Dian Yulia Novi. Selain meringkus Dian, polisi menangkap dua laki-laki, yakni Nur Solihin dan Agus Supriyandi, di sekitar Kalimalang. (Tempo.co)


Ini Teroris Atau Jablay Kampung sih hehehe




 Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.

Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.

Sumber: http://nasional.kini.co.id/2016/12/17/19291/tersebar-foto-topless-mirip-pelaku-bom-panci-di-medsos-netter-teroris-atau-jablay
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline

Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.

Sumber: http://nasional.kini.co.id/2016/12/17/19291/tersebar-foto-topless-mirip-pelaku-bom-panci-di-medsos-netter-teroris-atau-jablay
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline






Wow, Benarkah Daya Ledak Bom panci radius 300 meter

 Pengungkapan rencana pengeboman Istana Kepresidenan yang digagalkan oleh Densus/88 Antiteror dan penangkapan sejumlah tersangka teroris pada Sabtu (10/12) lalu di Bekasi menimbulkan kontroversi. Itu terutama terkait pertanyaan tentang kekuatan bom rakitan yang dimasukan dalam casing pressure cooker itu.

Pasalnya, sebelumnya polisi menyebut bahwa bom tersebut terkategori high explosive dan bila meledak akan berdampak pada radius 300 meter. Tetapi, di sisi lain, bom yang memiliki bobot 3 kilogram itu saat dimusnahkan hampir tidak bersuara dan tidak menimbulkan kerusakan.Lalu bagaimana penjelasan teknis bom yang rencananya akan diledakkan pada Minggu (11/12) lalu itu?Seorang ahli bom senior Mabes Polri yang ikut menangani kasus ini menceritakan pada Beritasatu.com, Kamis (15/12), bahwa bom rakitan yang dibuat di Solo itu pada dasarnya terdiri dari casing yang berupa pressure cooker dan di dalamnya diisi dengan campuran high and low explosives.

”Yang low itu misalnya ada bubuk petasannya atau potasium nitrat dan yang high itu ada unsur TATP atau Triacetone triperoxide peroxyacetone. Juga ada switch dan detonator juga paku yang berfungsi sebagai shrapnel (benda keras yang berfungsi ibarat peluru saat bom meledak, Red). Semuanya rakitan, hasil uji coba, dan (hasil, Red) belajar pelaku dari telegram, kecuali pancinya yang pabrikan,” kata sumber itu.Sebelumnya, masih kata sumber tersebut, bom TATP juga pernah ditemukan dalam penggerebekan klandestin laboratorium di Cibiru, Bandung 2011, dan juga bom Alam Sutera bermotif pemerasan pada Oktober 2015 lalu.TATP sering juga disebut sebagai "ibunya setan" alias mother of satan, karena ledakannya yang dahsyat dan gampang untuk merakitnya. Bahannya bisa dengan mudah didapat dan dijual bebas di toko kimia, seperti aseton dan asam sulfat.”TATP ini ada beberapa ramuan dan rumusan yang bisa dibuat, serta banyak beredar di internet. Tetapi mereka ini melakukan penyelidikan dan teknik tertentu, seperti campurannya dipanaskan dan diukur dengan termometer. Dimodifikasi intinya,” katanya.Campuran itu lalu dimasukkan dalam casing yang solid, karena rumusnya adalah casing yang solid akan meningkatkan efek ledakan sepanjang racikannya sempurna dan bagus.

"Saya melihat sih racikan kemarin sudah bagus dan bisa meledak, namun memang harus dilakukan uji bakar pada sampelnya untuk mengetahui secara pasti velocity of detonation-nya (VoD, kecepatan rambat ledakan). Bom akan berefek pada radius 300 meter di daerah terbuka itu sifatnya adalah perkiraan karena bahan bom sekitar 3 kg, setelah dikurangi berat panci,” tambahnya.Jika sempurna VoD TATP adalah 5.300 meter/detik. Masih kata sumber tersebut, yang dimaksud radius 300 meter itu adalah perkiraan jangkauan shrapnel yang akan berhamburan di wilayah terbuka dari bom saat kemasan bom pecah dan benda di dalamnya mental berhamburan keluar dan mencederai serta merusak apa pun di sekitarnya. Jadi bukan efek bakar.

”Bom yang kemarin itu, sepertinya, juga dipicu dengan secara teknik delay, bukan direct. Jadi pelaku menarik switch dan kemudian ada efek delay. Misalnya dia bisa sambil berlari ke arah sasaran dan 12 detik kemudian bom meledak,” sambungnya.Sumber yang kerap menangani berbagai kasus bom dan hafal bomb signature (ciri khas pembuat bom) dari jaringan teroris di Indonesia ini juga menyebutkan alasan saat bom panci di Bekasi itu diledakkan, relatif tidak mengeluarkan bunyi yang keras serta merusak.”Karena dimusnahkan menggunakan water jet disrupter. Semacam air yang ditembakkan dengan tekanan dan kecepatan tinggi. Jadi bom itu dirusak tanpa sempat meledak. Kalau meledak pun, tetapi tidak dipicu dan tidak merusak. Proses disrupter juga tidak dimasukkan dalam wadah tertutup atau tong, tetapi di lokasi terbuka. Kalau dimasukkan wadah tertutup bisa berfungsi jadi casing bom juga dong tongnya,” tutupnya.

(beritasatu.com)

MENGENANG BOM PANCI YANG MELEDAK DIBERBAGAI NEGARA

Pada Sabtu, 10 Desember 2016 lalu, masyarakat dikejutkan dengan penemuan bom di Bekasi Jawa Barat. Uniknya, alat peledak tersebut dikemas dalam sebuah panci presto.Bom Bekasi tersebut rencananya diledakan di pos penjagaan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat keesokan harinya."Rencana serangan mereka sebetulnya memang adalah di pos penjagaan (Istana Kepresidenan) itu. Pada saat terjadi pergantian jaga itu kan biasanya menarik banyak massa. Alhamdulillah dapat kita gagalkan sehingga tentunya tidak ada korban dan lain-lainnya," kata Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 11 Desember 2016 malam.Selain berhasil meringkus teroris yang disiapkan menjadi "pengantin" bom bunuh diri, dari pengungkapan kasus ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil mengamankan total enam orang terduga teroris.Bom dengan kemasan tersebut ternyata bukan hal baru. Tercatat metode seperti ini sudah beberapa kali digunakan.Parahnya lagi, akibat penggunaan bom panci ratusan nyawa tak berdosa melayang. Belum lagi korban luka-luka yang juga tak terhitung jumlahnya.Berikut 3 kejadian bom panci di beberapa negara yang dirangkum Liputan6.com dan menelan banyak korban jiwa dan luka.

 Bom Panci di Kereta Mumbai Tewaskan Ratusan Orang (wikipedia)

11 Juli 2006, atau tepatnya 10 tahun silam, hiruk-pikuk Kota Mumbai, India saat jam pulang kerja dikejutkan oleh rangkaian ledakan bom. Bom pertama meledak di dalam kereta kelas eksekutif di kawasan rel barat. Bom kemudian diketahui adalah bom yang dirakit dari panci presto.Wakil Gubernur Mumbai Maharashtra mengatakan, akibat rangkaian ledakan ini, total 200 orang tewas dan 714 lainnya terluka. Jumlah korban tewas kemudian dilaporkan bertambah menjadi 209 orang. Mumbai pun ditetapkan dalam kondisi darurat.Polisi pun melancarkan investigasi dan memburu pelaku. Hingga pada akhirnya sebanyak 12 orang yang dianggap bertanggung jawab atas pengeboman, ditangkap. Mereka disebut sebagai anggota kelompok militan Islam Pakistan, Lashkar-e-Taiba.Pada 30 September 2015, Pengadilan India menjatuhkan hukuman mati kepada 5 orang pelaku bom di kereta Mumbai pada tahun 2006. Sementara, 7 orang lainnya divonis penjara seumur hidup.

Bom Panci Meledak di Dekat Garis Finis Boston Marathon

Tertuduh pelaku pengeboman Boston Marathon menggunakan bom yang “lumayan canggih” dengan lampu-lampu Natal sebagai sumbunya.Suasana sorak sorai kemenangan para pelari maraton di garis finis, mendadak mencekam. Teriakan bahagia para pelari dan penonton berubah menjadi teriakan histeris. Mereka dihantam 2 bom berkekuatan tinggi, Senin 15 April 2013, sekitar pukul 14.50 waktu setempat.2 bom panci bertekanan tinggi yang disimpan di ransel, diletakkan dekat garis finish lomba maraton Boston pada 15 April 2013. Bom itu meledakkan sekitar pukul 14.49, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang. Membuat arena lomba maraton Boston kacau balau.

Panci Presto Ditemukan di Sekitar Ledakan Manhattan
Truk pemadam kebakaran dan ambulans berada di lokasi setelah saksi mata menggambarkan terjadinya sebuah kedakanLedakan keras yang mengguncang kawasan Chelsea, Manhattan, diduga berasal di tempat pembuangan sampah yang terdapat di 23rd Street.Sejauh ini diketahui terdapat 29 orang cedera karena terkena pecahan kaca dan benda lain akibat ledakan.Penyisiran oleh polisi di kawasan itu mengungkapkan adanya perangkat ledak kedua. Ini ditemukan hanya beberapa blok dari lokasi ledakan pertama.Perangkat itu berupa panci tekanan tinggi atau panci presto yang ditempeli sejumlah kabel dan sebuah telepon genggam.Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 di 23rd Street dan Sixth Avenue di kawasan Chelsea. Sementara perangkat ledak ke dua ditemukan di West 27th beberapa saat setelah ledakan pertama.


Bom yang meledak di New York Dibeli Secara Online

Bom panci presto dan bom pipa yang meledak di New York dan New Jersey dibuat dari bahan yang mudah didapat secara legal di Amerika Serikat (AS). Tersangka Ahmad Khan Rahami diketahui membeli bahan-bahan itu via online.Disebutkan dalam dakwaan federal untuk Rahami, seperti dilansir media AS, New York Times, Rabu (21/9/2016), bahwa bahan-bahan pembuat bom dibelinya via situs e-commerce eBay, mulai 20 Juni hingga 10 Agustus 2016. Rahami diyakini menggunakan username 'ahmad rahimi'.Bahan-bahan itu dibeli secara bertahap, namun semuanya dikirimkan ke satu alamat yang spesifik, yakni Perth Amboy Business yang ada di New Jersey. Jaksa federal meyakini bahwa Rahami bekerja di kawasan tersebut, setidaknya hingga 12 September lalu.Disebutkan dalam dakwaan bahwa Rahami membeli bahan-bahan kimia yang sebenarnya tidak berbahaya. Namun jika dikombinasikan dengan bahan lain, bisa menjadi senjata mematikan. Salah satunya asam sitrat yang bisa digunakan untuk membuat sabun mandi dan juga permen, namun di sisi lain juga biasa digunakan dalam bom rakitan.

Kemudian ada juga papan sirkuit yang biasa digunakan dalam alat elektronik rumah tangga, tapi hampir semua bom rakitan juga menggunakannya. Alat lainnya adalah alat penyala api elektrik yang biasa digunakan untuk pertunjukan kembang api, namun bisa menjadi komponen penting dalam sistem detonasi bom rakitan. Dakwaan itu menyebut terdapat sejumlah alat penyala api elektrik di dalam bom panci presto yang tidak meledak di New York.Rahami juga membeli ratusan butir gotri logam yang seharusnya digunakan untuk ketapel, tapi dijadikan alat untuk menambah pecahan logam saat bom meledak juga memperbesar dampak mematikan bom. Di tangan Rahami, sebut dakwaan itu, benda-benda itu dirakit menjadi senjata pembunuh.Dakwaan itu juga menyebut, dua hari sebelum ledakan di New York terjadi, atau pada Kamis (15/9), Rahami merekam dirinya sendiri sedang menguji coba alat penyala api elektrik di halaman belakang rumahnya di Elizabeth, New Jersey.

Saat sumbu menyala dan asap mengepul, terdengar suara tawa dalam video yang didapat penyidik dari telepon genggam milik salah satu anggota keluarga Rahami. Tak lama kemudian, Rahami muncul dalam video itu saat mengambil benda berbentuk silinder yang baru dibakarnya.Dua bom yang dirakit Rahami, jenis bom panci presto di Chelsea, New York dan jenis bom pipa di Seaside Park, New Jersey, meledak pada Sabtu (17/9). Satu bom jenis panci presto lainnya tidak meledak dan ditemukan tergeletak di trotoar 27th Street, New York, tak jauh dari lokasi ledakan pertama.Kemudian 5-6 bom rakitan, dilaporkan jenis bom pipa, yang ditemukan dalam sebuah ransel di tempat sampah dekat stasiun Elizabeth pada Minggu (18/9) malam juga diyakini rakitan Rahami. Satu bom meledak saat hendak diamankan robot polisi pada Senin (19/9) pagi. Rahami dijerat total 10 dakwaan oleh jaksa federal AS, mulai dari dakwaan pengeboman hingga penggunaan senjata pemusnah massal.




[ Read More ]

I’daad dan ‘Adaalah

Syaikh 'Abdul Qoodir bin 'Abdul 'Aziiz
I'daad dan 'Adaalah

PENGERTIAN DAN STATUS KEDUANYA DALAM SYARAT JIHAD

Sebuah Bantahan Terhadap Syubhat Yang Mengatakan Bahwa;
Tidak Ada Jihad Kecuali Setelah Sempurnanya Tarbiyah Imaniyah

Penerjemah:
Abu Musa Ath Thoyyaar

Disini kita akan membahas permasalahan­permasalahan berikut;

Pertama; apakah yang dimaksud I'dad lil jihad (Persiapan Jihad)?
Kedua; apakah Al 'Adaalah merupakan syarat wajibnya jihad?

Pertama; Apakah yang dimaksud dengan I'dad lil Jihad?

Yang dimaksud dengan I'dad ada dua; yaitu I'dad Maddi (persiapan materi) dan I'dad imani (persiapan iman), dan tidak boleh membatasi I'dad dengan salah satunya. Adapun yang dimaksud dengan I'dad maddi adalah yang disebutkan dalam surat Al Anfaal, Alloh berfirman:

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda­kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Alloh, musuhmu dan orang­orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedang Alloh mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Alloh niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)". (QS. Al Anfaal : 60)

Dan penafsiran ayat ini telah disebutkan dalam sebuah hadits marfu' sehingga tidak menyisakan tempat untuk mentakwilkannya atau membawa pengertian ayat tersebut kepada pengertian yang tidak dimaksudkan oleh ayat tersebut. Imam Muslim telah meriwayatkan sebuah hadits dari 'Uqbah bin 'Aamir, dia berkata bahwasannya Rosululloh SAW , membaca ayat ini kemudian bersabda: "Ingatlah bahwasannya kekuatan itu adalah melempar (memanah)". Beliau mengucapkannya tiga kali.

Oleh karena itu tidak boleh membawa pengertian ayat ini kepada pengertian I'dad imani dan tarbiyah. Dan I'dad maddi mencakup mempersiapkan orang, senjata dan harta. Dan ayat tersebut diatas menyebutkan dengan jelas persenjataan dan harta, dan menyebutkan orang secara isyarat. Namun mempersiapkan orang ini terdapat dalam ayat­ayat lain. Seperti firman Alloh :
"Hai Nabi, hasunglah orang­orang mu'min untuk berperang" (QS. Al Anfaal : 65)

Dan juga firman Alloh :

"Maka berperanglah kamu pada jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Dan hasunglah orang­orang mu'min (untuk berperang). Mudah­mudahan Alloh menolak serangan orang­orang yang kafir itu". (QS. An Nisaa' : 84)

Dan juga firman Alloh :

"Wahai orang­orang yang beriman jadilah kalian sebagai pembela­pembela Alloh". (QS. Ash Shaff : 14)

Dan permasalahan ini telah dibahas secara terperinci dalam bab dua, dan Ibnu Taimiyyah berkata bahwasannya jika kewajiban jihad itu gugur karena ketidak mampuan maka wajib mempersiapkan kekuatan dan kuda yang ditambatkan. (Majmuu' Fataawaa, XXVIII / 259) Dan Alloh menjadikan I'dad ini sebagai pertanda benarnya keimanan dan sebagai pembeda antara orang beriman dengan orang munafiq, dalam firmanNya :

"Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Alloh tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Alloh melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka:"TinggAlloh kamu bersama orang­orang yang tinggal itu". Jika mereka berangkat bersama­sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka bergegas­gegas maju ke muka dicelah­celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan diantaramu, sedang diantara kamu ada yang amat suka mendengarkan perkataan mereka". (QS. At Taubah : 46­47)

Dalam ayat ini Alloh menjelaskan bahwa orang munafiq yang meninggalkan I'dad itu sebelumnya secara taqdir Alloh telah mentelantarkannya. Dan sesungguhnya hal ini adalah merupakan rahmat dari Alloh kepada orang­orang yang benar­benar beriman, seandainya mereka ikut keluar bersama mereka, pasti orang­orang munafiq itu hanya membuat kerusakan dan fitnah. Apalagi ada sebagian orang­orang beriman yang berbaik sangka kepada orang­orang munafiq itu. "Dan diantara kalian ada yang mendengar­dengarkan mereka"

Dan disinilah timbul kerusakan yang besar. Inilah yang berkaitan dengan I'dad secara materi.

Adapun I'dad imani (tarbiyah) bukan bagian dari I'dad maddi (materi). Dan dalil­dalilnya telah disebutkan dalam pasal ini juga sehingga tidak perlu untuk diulang lagi. Dan I'dad Imani ini banyak sekali cabangnya, sebanyak cabang iman, baik lahir maupun batin, baik secara ilmu maupun secara amal, I'dad Imani juga mempunyai peran secara langsung dalam menyebabkan kemenangan atau kekalahan, sebagaimana telah saya sebutkan dalam lima prinsip dasar penyebab kemenangan dan kekalahan. Namun ada beberapa hal yang perlu dijaga dalam hal­hal yang berkaitan dengan I'dad, yaitu :

Jangan sampai ayat I'dad dalam surat Al Anfaal ini dibawa kedalam pengertian tarbiyah, karena telah ada hadits marfu' yang menafsirkan ayat tersebut sehingga membantah pentakwilan tersebut. Adapun tentang tarbiyah ada dalil­dalil lainnya yang telah dijelaskan didepan. Dan yang lebih parah lagi adalah orang yang membatasi I'dad hanya dengan I'dad imani saja tanpa I'dad maaddiy (materi). Orang semacam itu adalah orang yang mendustakan ayat­ayat Alloh.

Tarbiyah ini jangan menjadi alasan untuk tidak berjihad, khususnya jihad yang fardlu 'ain. Inilah yang sangat penting untuk dijaga dalam kaitannya dengan tarbiyah. Dan inilah yang mendorong kami untuk membahas sisi kedua dalam catatan ini.

Kedua : Apakah Al 'Adaalah itu merupakan syarat wajibnya Jihad?

Maka kepada orang­orang yang mengatakan kami tidak berjihad sampai kami menyelesaikan tarbiyyah iimaaniyyah, kami bertanya dengan dua pertanyaan ;

Pertanyaan pertama : Apakah target dari tarbiyyah itu menghantarkan seorang muslim kepada tingkatan Al 'Adaalah Asy Syar'iyyah, atau kepada tingkatan yang lebih tinggi dari pada itu?

Pertanyaan kedua : Apakah Al 'Adaalah itu merupakan syarat wajib jihad? Yang berarti seorang muslim tidak boleh berjihad sampai dia mencapai derajat Al 'Adaalah? Dan apakah kewajiban jihad itu akan gugur dari orang fasiq?

Pertama kami akan menyebutkan definisi Al 'Adaalah, kami katakan: Al 'Adaalah adalah kemapanan seseorang pada diinnya, dan ada yang mengatakan; bahwa Al 'Adaalah adalah orang yang tidak nampak padanya hal­hal yang meragukan. Dan dalam hal ini yang menjadi indikasi ada dua :

Baik dalam mengamalkan Islam, yaitu melaksanakan sholat­sholat wajib dengan sunnah rowatibnya, menjauhi perbuatan haram dengan cara tidak melakukan perbuatan dosa besar dan tidak terus terusan berbuat dosa kecil.

Menjaga kesopanan dengan melakukan perbuatan yang memperindah dirinya dan meninggalkan perbuatan yang menghinakan dan memperburuk dirinya. (manarus Sabiil Syarhud Dalil, cet. Al Maktab Al Islami, 1404 H, II/387­388).

Kemudian kami akan menyebutkan syarat­syarat wajibnya jihad ­­­ dan telah berlalu pembahasan ini dalam lampiran sebelumnya ­­­ yaitu (Islam, baligh, berakal, laki­laki, tidak cacat, merdeka, punya biaya, ijin orang tua dan ijin orang yang menghutangi), (Al Mughniy Ma'asy Syarhil Kabiir X/366,381­ 384). Dan ini adalah ketika jihad fardhu kifayah, adapun jika jihad itu fadlu 'ain, maka syaratnya adalah satu sampai lima saja. Dan sebagaimana anda lihat bahwa Al 'Adaalah tidak termasuk syarat jihad.

Kalau Al 'Adaalah itu jelas bukan merupakan syarat wajibnya jihad, maka gugurlah pendapat orang yang mengatakan harus diadakan tarbiyyah yang menghantarkan seorang muslim kepada tingkatan Al 'Adaalah sebelum dia berjihad. Dan selanjutnya gugurlah pendapat orang yang mensyaratkan harus mencapai tingkatan lebih tinggi dari pada Al 'Adaalah. Bahkan para 'ulama menyatakan yang sebaliknya, artinya boleh meminta bantuan orang fasik dan munafik dalam berperang. Asy Syaukaaniy berkata:"Dalam kitab Al Bahr dikatakan: Dan diperbolehkan meminta bantuan kepada orang munafiq berdasarkan ijma' karena Nabi meminta bantuan kepada Abdullah bin Ubay dan teman­temannya. Dan juga diperbolehkan meminta bantuan kepada orang fasiq untuk melawan orang kafir berdasarkan ijma', dan menurut kami juga untuk melawan bughot (pemberontak) karena 'Aliy ra, meminta bantuan kepada Asy'ats" (Nailul Authoor VIII/44).

Dan dalam kitab Al Majmuu' disebutkan :"Abu Bakar Al Jashosh berkata dalam Ahkamul Qur'an; jihad itu wajib dilaksanakan meskipun bersama dengan orang­orang fasiq, sebagaimana wajibnya berjihad bersama orang­orang yang sudah sampai tingkatan Al 'Adaalah. Dan seluruh ayat yang mewajibkan jihad tidak membedakan antara dikerjakan bersama orang­orang fasiq dan antara dikerjakan bersama orang­orang shalih. dan juga karena sesungguhnya orang­orang fasiq itu jika mereka berjihad berarti dia dalam hal ini melaksanakan ketaatan (kepada Alloh)". (Al Majmuu' Syarhul Muhadz­dzab, XIX/279).

Dan Ibnu Hazm berkata ­­­ setelah menyebutkan hadits yang berbunyi :

"Sesungguhnya Alloh benar­benar memperkuat agama ini dengan orang­orang yang tidak mendapatkan apa­apa"

Dan Hadits yang berbunyi :
"Sesungguhnya Alloh memperkuat agama ini dengan orang yang fajir"

Beliau berkata: "

Hadits ini memperbolehkan meminta bantuan kepada ahlul harbi (musuh) untuk menghadapi orang yang semacam dengan mereka, dan juga kepada orang Islam yang fajir (banyak berbuat dosa) yang tidak mempunyai pahala sedikitpun untuk menghadapi ahlul baghyi (pemberontak), selain itu karena orang­orang fasiq itu juga terkena kewajiban jihad dan kewajiban melawan ahlul baghyi (pemberontak), sebagaimana kewajiban orang yang baik. Oleh karena itu tidak boleh melarang mereka untuk melaksanakan kewajiban itu. Bahkan seharusnya mereka diajak untuk melaksanakan kewajiban tersebut". (Al Muhallaaa XI/113­114).

Dan permasalahan ini secara terperinci telah dibahas (pada bab tiga), pada pembahasan berperang bersama pemimpin yang fajir. Jika berperang bersama orang yang fajir yang menjadi pemimpin saja diperbolehkan apalagi berperang bersama orang fajir yang menjadi pasukan.

Dan Ibnu Taimiyyah telah menjelaskan dengan secara panjang lebar tentang masalah ini, yang telah saya nukil dalam (bab ketiga), yaitu beliau berkata;"Jika mereka bersepakat untuk memerangi orang­ orang kafir dengan cara yang sempurna, maka inilah pelaksanaan yang maksimal dalam rangka mencari ridlo Alloh, memuliakan kalimatNya, dan mentaati RosulNya. Meskipun diantara mereka ada yang banyak dosanya dan ada yang rusak niatnya, ia berperang ingin mendapatkan kepemimpinan atau ingin mendapat beberapa kepercayaan, Namun meninggalkan perang melawan orang­orang kafir itu kerusakannya terhadap agama lebih besar dari pada berperang melawan mereka tapi bersama orang­orang fasiq. Dan kita wajib memerangi mereka dengan tujuan untuk menolak kerusakan yang lebih besar dengan menanggung kerusakan yang lebih kecil. Dan ini merupakan pokok ajaran Islam yang harus senantiasa dijaga.

Oleh karena itu termasuk dari pokok­pokok aqidah ahlus sunnah adalah berperang baik bersama orang yang baik maupun bersama orang yang fajir. Karena sesungguhnya Alloh akan menolong agama ini dengan orang yang fajir, dan dengan orang yang tidak mempunyai bagian (pahala).
Sebagaimana hal itu telah diberitakan oleh Nabi SAW, karena jika perang itu tidak bisa dilaksanakan kecuali bersama para pemimpin yang fajir atau bersama pasukan yang banyak dosanya, pasti akan ada dua kemungkinan,

Pertama, tidak berjihad bersama pemimpin yang fajir sehingga musuh akan menguasai sedangkan kerusakan yang mereka timbulkan terhadap agama dan dunia itu lebih berbahaya.

Atau, yang kedua, tetap berperang, namun bersama pemimpin yang fajir, sehingga dengan itu tertolaklah dosa yang paling besar (antara kekafiran dan kemaksiatan­pent) dan dapat menegakkan banyak dari syari'at Islam, meskipun tidak bisa melaksanakan seluruhnya. Dan begitulah seharusnya yang ditempuh (berperang bersama pemimpin yang fajir) ketika dalam keadaan seperti ini (ketika jihad tidak bisa dilaksanakan kecuali bersama pemimpin yang fajir) , dan juga pada kedaan­keadaan yang semacam dengan ini. Bahkan kebanyakan peperangan yang terjadi setelah khulafa' rosyidin beginilah prakteknya ­­­ sampai beliau mengatakan ­­­ maka barangsiapa memahami apa yang diperintahkan Nabi SAW, kepadanya yaitu jihad yang dilaksanakan oleh para pemimpin sampai hari qiyamat, dan yang beliau larang yaitu membantu orang dzalim untuk berbuat dzalim, niscaya dia memahami bahwa jalan yang paling utama yang merupakan ajaran Islam adalah berjihad melawan orang yang berhak untuk diperangi, seperti orang­orang kafir itu, bersama pemimpin dan kelompok yang lebih dekat kepada Islam dari pada orang­orang kafir itu, jika jihad itu tidak mungkin dilakukan kecuali dengan cara seperti ini. Dan menjauhi perbuatan yang membantu kemaksiatan kelompok fajir yang dia berjihad dengan mereka itu, bahkan mentaati mereka dalam hal­hal yang merupakan ketaatan kepada Alloh dan tidak mentaati mereka untuk bermaksiat kepada Alloh, karena tidak boleh taat kepada makhluq untuk bermaksiat kepada kholiq.

Inilah jalan orang­orang yang terbaik dari ummat ini, baik zaman dahulu maupun zaman sekarang. Dan ini merupakan kewajiban bagi setiap mukallaf. Dan ini adalah jalan pertengahan antara jalannya haruriyyah (Khowaarij) dan orang­orang yang semacam mereka, yaitu orang yang menempuh jalan waro' (kehati­hatian)yang rusak, yang timbul dari sedikitnya ilmu, dan antara jalannya Murji­ah dan orang­orang yang semacam mereka, yaitu orang­orang yang menempuh jalan ketaatan kepada pemimpin secara mutlaq, meskipun mereka itu bukanlah orang­orang yang baik". (Majmuu' Fataawaa XVIII / 505­508).

Saya katakan: masalah ini telah menjadi ketetapan sehingga permasalahan ini ditulis dalam masalah­ masalah aqidah ahlus sunnah wal jama'ah, sebagaimana yang telah saya nukil dari syarhul 'Aqidah ath Thohawiyyah, yang disana disebutkan: "Haji dan jihad itu senantiasa berjalan bersama pemimpin kaum muslimin, baik yang sholih maupun yang fajir sampai hari qiyamat. Dan keduanya tidak akan digugurkan oleh sesuatu apapun". (Syarhul 'Aqiidah Ath Thohaawiyyah, cet. Al Maktab Al Islaamiy 1403, hal. 437).

Dari pembahasan diatas anda dapat melihat bahwa jihad bersama orang fasiq, baik dia sebagai pemimpin atau anggota diperbolehkan berdasarkan ijma'. Dan kadang hal itu diwajibkan jika orang kafir itu tidak mungkin dilawan kecuali dengan berjihad bersama orang­orang fasiq, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyyah diatas.

Dan yang menjadi pokok permasalahan disini, adalah bahwasannya jihad itu diwajibkan kepada orang­orang yang beriman, sebagaimana firman Alloh :

"Hai orang­orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih?, Yaitu kamu beriman kepada Alloh dan RosulNya dan berjihad dijalan Alloh dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Alloh akan mengampuni dosa­dosamu dan memasukkan kamu kedalam jannah yang mengalir dibawahnya sungai­sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di jannah". (QS. Ash Shoff : 10­12)

Dan ayat­ayat yang lain. Ayat ini merupakan perintah kepada orang­orang beriman untuk berjihad, dan diantara orang­orang beriman itu ada yang mempunyai dosa­dosa.

"…niscaya Alloh mengampuni dosa­dosa kalian"

Ayat ini menunjukkan bahwa kewajiban jihad itu tidak gugur dari orang mukmin yang melakukan dosa, sedangkan orang fasiq meskipun besar dosanya, dia tetap masih beriman. Sesungguhnya dia
masih mempunyai mutlaqul iimaan (batas terendah keimanan) yang menjadikan dia terkena beban kewajiban syari'at, meskipun dia tidak memiliki al iimaan al mutlaq (iman yang sempurna). Dan diantara aqidah ahlus sunnah wal jama'ah, bahwa ketaatan dan kemaksiatan itu dapat berkumpul pada seorang hamba, pemahaman ini disimpulkan dari kaidah umum yang menyatakan bahwa iman itu adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan

­­­ pembahasan masalah ini telah berlalu ­­­ dan diantara contohnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhooriy dari 'Umar ra,

"Pada zaman Nabi ada seseorang yang bernama Abdullah, yang mendapat julukan himar. Orang ini membikin tertawa Rosululloh SAW, dan Rosululloh SAW pernah mencambuknya lantaran minum khamr. Pada suatu hari ia didatangkan lalu dia diperintahkan untuk dicambuk. Lalu ada orang yang mengatakan:"Ya Alloh, laknatlah dia. Telah berkali­kali dicambuk". Maka Rosululloh bersabda :"Janganlah kamu melaknatnya, demi Alloh kamu tidak mengetahui bahwa dia mencintai Alloh dan RosulNya",

Sahabat ini meskipun dia bermaksiat dengan minum khamr namun dia masih memiliki ketaatan seperti mencintai Alloh dan RosulNya SAW, sedangkan kecintaan ini adalah termasuk cabang iman yang paling besar. Dan perhatikanlah kedudukan cinta ini dalam ayat mengenai penolakan delapan alasan dalam surat At Taubah :

"Katakanlah : jika bapak­bapak kalian…"

Kemudian sesungguhnya orang­orang yang bermaksiat itu mendapatkan manfaat tersendiri dalam jihad, yaitu untuk menghapuskan dosa­dosanya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyyah, setelah membacakan ayat dalam surat Ash Shoff diatas:"Dan barangsiapa yang banyak dosanya, maka obat yang paling manjur baginya adalah jihad. Karena sesungguhnya Alloh akan mengampuni dosa­ dosanya. Sebagaimana yang Alloh beritahukan dalam firmanNya :

"…niscaya Alloh akan mengampuni dosa kalian"

Juga barangsiapa yang tidak bisa bertaubat dan membebaskan diri dari barang yang haram lantaran tidak mampu mengembalikan barang tersebut kepada yang berhak, maka hendaknya dia infaqkan barang tersebut dijalan Alloh, kerena hal itu merupakan jalan yang baik untuk membebaskan diri dari barang haram tersebut, selain itu dia mendapatkan pahala jihad". (Majmuu' Fataawaa , XXVIII / 421­ 422)

Dari penjelasan diatas dapat difahami bahwasannya kefasikan itu tidak menggugurkan kewajiban jihad. Orang fasik itu diperintahkan untuk berjihad persis sebagaimana orang shalih. Dan telah dinukil diatas perkataan Asy Syaukaaniy yang menyatakan bolehnya ­­­ dan tidak wajib ­­­ meminta bantuan kepada orang fasiq dan munafiq berdasarkan ijma'. Maka jika hal ini dapat diterima, yang dijadikan patokan hukum adalah untung dan rugi yang ditimbulkannya, mana yang lebih besar. Artinya jika manfaat keikut sertaannya dalam berjihad lebih besar dari pada kerusakannya, dia diperbolehkan ikut. Dan jika sebaliknya maka tidak boleh.

Termasuk dalam hal ini adalah apa yang dikatakan oleh Ibnu Qudaamah: "Dan seorang pemimpin tidak boleh membawa seorang mukhodzil yaitu orang yang melemahkan semangat manusia dalam peperangan…dan juga tidak boleh membawa seorang murjif yaitu orang yang mengatakan; Telah hancur pasukan kaum muslimin dan tidak ada bantuan juga tidak ada kekuatan bagi mereka untuk menghadapi orang­orang kafir…dan juga tidak boleh membawa orang yang memata­matai kaum muslimin untuk orang­orang kafir…dan juga tidak boleh membawa orang yang menimbulkan permusuhan ditengah­tengah kaum muslimin dan menebar kerusakan." (Al Mughniy Ma'asy Syarhil Kabiir, X / 372 dan perkataan semacam ini juga terdapat dalam kitab Al Majmuu' Syarhul Muhadz­ dzab, XIX / 278­280).

Semuanya ini berdasarkan firman Alloh :

"Jika mereka berangkat bersama­sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka bergegas­gegas maju kemuka di celah­celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan diantaramu, sedang diantara kamu ada yang amat suka mendengarkan perkataan mereka" (QS. At Taubah : 47)
Dan firman Alloh ;

"Maka jika Alloh mengembalikanmu pada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah:"Kamu tidak boleh keluar bersama­samaku selama­lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah (tinggAlloh) bersama orang­orang yang tidak ikut berperang" (QS. At Taubah : 83)

Kesimpulannya adalah orang yang melemahkan semangat atau menebar kerusakan dalam barisan atau berkhianat dilarang untuk ikut berjihad. Karena orang semacam ini besar bahayanya meskipun ada manfaatnya.

Namun meskipun pemimpin itu boleh mengijinkan orang fasiq yang bermaksiat ­­­ yang manfaatnya lebih besar dari pada kerusakannya ­­­ untuk ikut berjihad, hal ini tidak berarti pemimpin itu boleh membiarkannya dalam kefasikan dan maksiat.

Akan tetapi ia harus beramar ma'ruf dengan cara memberi pengajaran dan nasehat, dan melakukan nahi munkar dengan cara memarahi dan menghukum. Inilah yang disebut sebagai pelaksanaan tarbiyyah iimaaniyyah ketika pelaksanaan jihad. Dan kita tidak mengatakan, kita undur jihad sampai selesai tarbiyyah iimaaniyyah. Karena tarbiyah semacam ini tidak ada habisnya kecuali dengan kematian. Sebagaimana firman Alloh ;

"Dan beribadahlah kamu kepada Rabbmu sampai datang kepadamu "keyakinan" (QS. Al Hijr : 99)

Keyakinan artinya adalah kematian, sebagaimana disebutkan didalam tafsir. Dan kadang ajal itu datang sedangkan orang belum mendapatkan tarbiyah kecuali sedikit. Alloh berfirman :

"Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang­orang yang Kami pilih diantara hamba­hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Alloh" (QS. Al Fathir : 32)

Inilah tingkatan­tingkatan keimanan para pengikut Rosul dan para pewaris kitab. Dari pembahasan diatas dapat saya ringkaskan sebagai berikut :

1.I'dad imani (tarbiyah) adalah kewajiban dan merupakan penopang yang mendasar diantara penopang­penopang kemenangan. Dan telah berlalu uraian masalah ini, khususnya pada dampak kemaksiatan dalam menyebabkan kekalahan. Dan sesungguhnya kemaksiatan sebagian orang akan membahayakan semuanya jika mereka tidak mengingkarinya. Dan inilah keadaan yang paling ideal jika bisa direalisasikan.

2.Namun demikian kami katakan jihad itu tidak boleh diundur dengan alasan I'dad imani ­­­

meskipun jihad kadang boleh diundur dengan alasan untuk persiapan secara materi / fisik ketika dalam keadaan lemah ­­­ khususnya ketika jihad hukumnya fardhu 'ain dan lebih khusus lagi dalam jihad yang hukumnya fardhu 'ain adalah ketika musuh menduduki wilayah kaum muslimin. Dan inilah kondisi kebanyakan negara kaum muslimin saat sekarang. Dalam kondisi seperti ini jihad hukumnya fardhu 'ain dan mudloyyaqul waqti (tidak bisa diundur­undur).

Dan mengundur­undurkan jihad yang hukumnya fardhu 'ain seperti ini akan mengakibatkan bahaya dan kerusakan. Bencana apakah yang lebih besar dari pada berkuasanya orang­orang kafir dinegara­ negara kaum muslimin dan memaksakan kepada kaum muslimin untuk mengikuti hukum­hukum kafir dan berusaha untuk merusak kaum muslimin dan merusak agama mereka dengan berbagai sarana makar. Maka barangsiapa berpendapat untuk mengundur jihad sampai selesai mentarbiyah orang yang ingin berjihad, orang yang berpendapat seperti ini tidak memahami bahwa sarana penghancur jumlahnya berlipat ganda dibandingkan sarana untuk membangun.

"Mereka tidak henti­hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup" (QS. Al Baqarah : 217)

"Orang­orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka" (QS. Al Baqarah : 120)

Dan juga tidak memahami bahwasannya orang­orang kafir tidak akan menyisakan satupun sarana tarbiyah yang baik. Alloh berfirman :

"Dan sekiranya Alloh tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara­biara Nasrani, gereja­gereja, rumah­rumah ibadat orang Yahudi dan Masjid­masjid, yang didalamnya banyak disebut nama Alloh. Sesungguhnya Alloh pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Alloh benar­benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (QS. Al Hajj : 40)

Seandainya Alloh tidak menahan orang­orang kafir dengan para mujahidin pasti tidak akan tersisa satupun tempat yang layak untuk beribadah kepada Alloh. Oleh karena itu Ibnul Qoyyim menggambarkan keadaan mujahidin dengan mengatakan: "Mereka telah mengerahkan jiwa mereka untuk cinta mereka kepada Alloh, membela agamaNya, menegakkan kalimatNya, dan melawan musuh­musuhNya.

Dan mereka itu bersekutu dengan setiap orang yang membela Alloh dengan menggunakan pedang­ pedang mereka dalam amalan­amalan yang mereka kerjakan meskipun mereka tidur didalam rumah mereka. Dan mereka mendapatkan pahala orang yang bisa beribadah lantaran jihad mereka dan kemenangan yang mereka raih, karena merekalah yang menjadi faktor penyebab.

Dan Alloh yang membuat syari'at, memberikan pahala dan dosa kepada orang yang menjadi faktor penyebab sebuah amalan sebagaimana orang yang mengamalkan amalan tersebut. Oleh karena itu orang yang mengajak kepada kebenaran dan orang yang mengajak kepada kesesatan masing­masing mendapatkan pahala dan dosa sebagaimana orang yang mengikutinya" (Thoriiqul Hijrotain, cet. Darul Kutub Al 'Ilmiyyah, 1403 H. hal.355)

3. Jika kekuatan fisik kaum muslimin telah mencapai batas kemampuan yang disebutkan dalam ayat :

"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka semampu kalian"

dan dia yakin akan dapat meraih kemenangan, maka dia wajib untuk memulai jihad. Dan jihad tidak diundur dengan alasan untuk menyempurnakan I'dad imani. Dengan demikian ketika tidak mampu melaksanakan jihad, maka dua bentuk I'dad itu baik secara materi maupun secara iman harus diusahakan, maka barangsiapa yang berusaha untuk melakukan I'dad imani namun dia meninggalkan I'dad maddi atau mengundurnya, maka dia berdosa karena meninggalkan kewajibannya tersebut dalam ayat :

"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian mampu"

4. I'dad imani harus dilakukan sepanjang tahapan sejak sebelum dimulainya jihad dan ketika dilaksanakan jihad. Sebagaimana yang telah saya sebutkan bahwa amar ma'ruf nahi munkar itu merupakan ciri yang senantiasa menyertai kaum muslimin baik sebelum berkuasa maupun setelah berkuasa. Dan sebaik­baik sarana tarbiyah adalah tarbiyah yang dilakukan ketika berlangsungnya jihad. Karena manusia dalam keadaan seperti ini, biasanya lebih dekat kepada Alloh. Sebagaimana Rosul senantiasa memberikan pengarahan kepada para sahabatnya ketika mereka sedang melaksanakan jihad. Dan tidak ada seorangpun yang mengatakan kita undur jihad sampai selesai tarbiyah. Diantaranya adalah sabda Nabi SAW,

"Ya Alloh aku berlepas diri dari apa yang dilakukan oleh kholid" hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy

Dan juga sabda Beliau kepada ekspedisi yang dipimpin oleh Abdullah bin Hudzaifah :

"Jika mereka masuk kedalam api tersebut, mereka tidak akan keluar selamanya. Sesungguhnya ketaatan itu hanya pada perbuatan yang ma'ruf" (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy)

Dan sabda beliau kepada Usaamah bin Zaid :

"Apakah kamu membunuhnya setelah dia mengucapkan laa ilaaha illAlloh?" (Hadits ini Muttafaq 'Alaih)

Dan juga sabda Beliau kepada Abu Dzar :

"Kamu adalah orang yang padamu terdapat jahiliyyah" (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy)

Dan juga sabda Beliau pada suatu peperangan :

"Sesungguhnya Alloh benar­benar menolong agama ini dengan orang yang fajir" (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy)

Begitu pula peristiwa haditsul ifki yang terjadi setelah suatu pertempuran. Rosululloh melaksanakan hukuman had penuduh berzina kepada orang yang menyebar luaskan fitnah itu. Diantara mereka ada orang yang pernah ikut perang Badar yaitu Misthoh bin Utsaatsah dan diantara mereka ada seorang juru sya'ir Nabi yaitu Hassan bin Tsabit (lihat Fat­hul Baariy, VIII / 378­379). Oleh karena itu bisa jadi orang yang sempurna, mulia dan disaksikan masuk surga, namun dia melakukan dosa­dosa besar sebagaimana Misthoh bin Utsatsah dan Haathib bin Abi Balta'ah ra, Rosululloh SAW bersabda tentang Haathib :

"Bukankah dia ikut perang Badar? Apakah kamu tidak tahu, bisa jadi Alloh telah melihat kepada mereka kemudian mengatakan kepada mereka:"Berbuatlah semau kalian, Aku telah wajibkan kalian masuk surga" (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy, no. 6936).

Ibnu Hajar berkata: "Sesungguhnya seorang mukmin itu meskipun dia sampai derajat kesholihan dan dipastikan dia masuk surga, dia tidak dijamin untuk tidak terjerumus kepada perbuatan dosa, karena Haathib termasuk orang yang diwajibkan oleh Alloh untuk masuk surga namun dia melakukan perbuatan sebagaimana yang telah dia lakukan". (Fat­hul Baariy, XII/ 310). Dan contoh dalam masalah ini banyak. Maka tarbiyah iman itu dilakukan ketika berperang, dan jihad tidak ditunda dengan alasan tarbiyah. Tarbiyah itu ­­­ sebagaimana yang lalu ­­­ tidak berhenti kecuali setelah mati. Dan Alloh SWT, membolak­balik hati sesuai dengan kehendakNya.

Al 'Adaalah bukanlah syarat wajibnya jihad. Orang fasiq boleh ikut berjihad jika manfaatnya untuk berjihad lebih besar dari pada kerusakan yang ditimbulkan. Sebagaimana telah diperinci didepan. Dan orang yang menimbulkan kerusakan dan berkhianat dilarang untuk ikut berjihad.

Sesungguhnya bukanlah merupakan aib bagi kaum muslimin adanya orang­orang yang bermaksiat didalam barisannya. Akan tetapi yang menjadi aib adalah membiarkan mereka berbuat maksiat dan tidak mengarahkan mereka untuk mentaati perintah dan larangan Alloh. Karena kesalahan dan kemaksiatan itu tidak akan pernah terpisah dari manusia. Rosululloh pun pernah melaksanakan hukuman had bagi pezina, pemfitnah zina, peminum khomer, pencuri, hiroobah (perampok) pada masa hidup beliau. Dan orang­orang munafiq dahulu ikut keluar berperang sebagaimana yang telah kami sebutkan diawal kitab. Namun demikian tidak seorangpun yang mengatakan kami tidak akan berjihad selama dalam barisan kami ada orang­orang yang bermaksiat dan munafiq. Padahal Rosululloh SAW bersabda :

"Tidaklah datang suatu haripun kepada kalian kecuali setelahnya pasti lebih jelek dari pada sebelumnya" (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy dari Anas)

Intinya adalah jika ada beberapa orang yang bermaksiat pada sebuah kelompok yang berjihad yang tegak melaksanakan perintah Alloh, sesungguhnya hal ini bukanlah alasan untuk tidak berjihad bersama mereka.

7. Jika tidak terdapat kelompok seperti diatas (yaitu kelompok baik yang didalamnya terdapat beberapa orang yang bermaksiat) sehingga jihad tidak mungkin dilaksanakan kecuali bersama pemimpin yang fajir atau bersama pasukan yang banyak melakukan dosa, maka wajib berjihad bersama mereka ­­­ sebagaimana kata Ibnu Taimiyyah ­­­ untuk menolak salah satu dari dua kerusakan yang lebih besar ­­­ yaitu kerusakan orang­orang kafir ­­­ dan inilah taqwa kepada Alloh sesuai dengan kemampuan yang disebutkan dalam ayat :

"Maka  bertaqwalah  kalian  sesuai  dengan  kemampuan  kalian"  (QS.  At  Taghabun  :  16)

Sesungguhnya tidak ada kerusakan yang lebih besar dari pada berkuasanya orang­orang kafir di negara­negara kaum muslimin, dan hal­hal yang ditimbulkannya, yaitu kemurtadan yang dipaksakan
kepada kaum muslimin secara umum kecuali orang yang dirahmati Alloh, sesungguhnya Alloh itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Alloh berfirman :

"Dan mereka tiada henti­hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia­sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni naar, mereka kekal didalamnya"
(QS. Al Baqarah : 217)

Maka seorang muslim boleh berperang bersama pemimpin yang fajir atau pasukan yang banyak dosa, karena dalam hal ini ia membantu mereka untuk kebaikan dan taqwa dan tidak membantu untuk berbuat dosa dan permusuhan, ia mentaati mereka untuk ketaatan kepada Alloh dan tidak mentaati dalam perbuatan maksiat, dan ia berusaha keras untuk menasehati mereka, supaya Alloh memperbaiki mereka. Dan pada kesempatan yang lain Ibnu Taimiyyah berkata: "Jika kewajiban seperti menuntut ilmu, jihad, dan yang lainnya tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan orang yang berbuat bid'ah yang bahayanya lebih kecil daripada bahaya meninggalkan kewajiban tersebut, maka harus diraih kemaslahatan dengan melaksanakan kewajiban tersebut meskipun harus dengan menanggung kerusakan yang lebih ringan, hal itu lebih baik dari pada sebaliknya. Oleh karena itu pembahasan dalam masalah ini haruslah diperinci." (Majmuu' Fataawaa, XXVIII / 212)

Asy Syatibi berkata: "Dan begitu juga jihad bersama para pemimpin yang dzalim, para 'ulama membolehkannya." Maalik berkata: "Jihad itu jika ditinggalkan pasti akan menimbulkan bahaya terhadap kaum muslimin. Jihad itu permasalahan darurat, dan keberadaan pemimpin dalam jihad itu juga darurat. Sedangkan Al 'Adaalah itu adalah penyempurna sesuatu yang darurat itu. Dan sesuatu yang menjadi penyempurna itu jika ketidak adaannya mengakibatkan tidak adanya hal yang mendasar maka penyempurna itu tidak diperhitungkan lagi." (Al Muwaafaqoot, II / 15)

Dan Muhamad Ibnu Hazm mempunyai perkataan keras terhadap orang yang melarang jihad melawan orang­orang kafir bersama pemimpin yang fajir. Beliau berkata: "Tidak ada dosa yang lebih besar setelah kekafiran selain dosa orang yang melarang berjihad melawan orang­orang kafir dan memerintahkan untuk menyerahkan wanita­wanita kaum muslimin kepada orang­orang kafir tersebut dengan alasan kefasikan seorang muslim, padahal kefasikannya itu tidak akan ditanggung oleh orang lain" (Al Muhallaa, VII / 300)

Saya katakan : dan dalam bab Tiga telah saya jelaskan bahwa seorang amir fajir yang dipebolehkan berperang bersamanya ­­­ jika tidak ada yang lain ­­­ adalah orang yang kefajirannya hanya berdampak pada dirinya sendiri dan dibawah tingkat kekafiran.

Dari pembahasan diatas wahai saudaraku muslim, dapat kita fahami bahwa orang yang mengatakan "kami tidak akan berjihad sebelum kami belajar ilmu syar'i dahulu, atau sebelum kami menyelesaikan tarbiyah imaniyah dahulu, atau mengharuskan setiap muslim untuk melakukan hal ini", pendapat ini mengakibatkan musnahnya agama Islam. Dan sebagaimana yang saya katakan dalam bantahan saya terhadap syubhat Syaikh Al AlBani, bahwa menuntut ilmu dan tarbiyah itu adalah benar, dan kami mengajak manusia untuk melaksanakan keduanya, namun harus diperhatikan ketentuan­ketentuan berikut :

Sesungguhnya belajar dan tarbiyah itu bukanlah syarat wajibnya jihad. Artinya, kita tidak boleh melarang berjihad orang yang belum mempelajari diinnya dan belum membersihkan jiwanya. Kecuali ilmu yang hukumnya fardlu 'ain yang khusus masalah jihad, seperti ilmu tentang disyari'atkannya jihad dan memahami kelompok apa yang ia perjuangkan.

Sesungguhnya jalan keluar dari kehinaan yang menimpa kehidupan kaum muslimin ini adalah jihad, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits marfu' dari Tsauban :

"Hampir tiba saatnya kalian dikeroyok oleh berbagai bangsa…" Dan Hadits marfuu' dari Ibnu 'Umar :

"Jika kalian saling berjual beli dengan cara 'iinah…"
Kedua hadits ini telah disebutkan didepan. Dan kami berpendapat bahwa jihad ini merupakan kewajiban mayoritas kaum muslimin khususnya adalah jihad melawan pemerintah yang murtad. Oleh karena itu kami berpendapat bahwa belajar dan tarbiyah itu adalah bagian dari I'dad untuk berjihad, untuk membentuk satu kelompok mujahid yang berilmu dan beragama, dan kami tidak menganggap belajar dan tarbiyah itu sebagai jalan penyelesaian masalah tanpa jihad, sebagaimana telah berlalu dalam bantahan terhadap syubhat Syaikh Al Albani.

(Diterjemahkan dari kitab Al Umdah fii I'daadil 'Uddah lil Jihaadi fii Sabiilillah, Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz, hal.583­597)

[ Read More ]

Dialog antara tentara tauhid dengan tentara syirik

Aku bertemu dengannya di lorong penjara, lalu aku membuang muka dan menyelesaikan keperluanku, lalu aku kembali dan aku bertemu dengannya lagi ditempat yang sama ketika aku hampir melewatinya tiba-tiba dia berkata: Apa ini.. tidak ada salam..tidak ada kalam..??
Aku jawab: Apakah diantara kita harus ada salam?
Dia berkata: .Apakah aku ini thaghut ha?!!
Aku jawab: Oh tidak! Kamu harus tahu betul bahwa kami tidak mengatakan kalian itu para thaghut. Supaya lebih jelas lagi, kalian itu adalah penolong-penolong thaghut, kalian adalah tentara thaghut dan kalian itu pembantu thaghut!
Dia berkata: Demi Alloh Wahai syaikh! Sungguh aku tetap mencintaimu walau apapun yang kamu katakan tentang aku.
Aku jawab: Sedangkan aku, aku telah menipumu jika aku katakan padamu bahwa aku mencintaimu, Tidak!! Demi Alloh aku tidak mencintaimu selama kamu masih memakai baju ini dan selama kamu masih melindungi undang-undang positif ini! akan tetapi Demi Alloh yang tidak ada ilah kecuali Dia sungguh aku menginginkan kamu supaya mendapat kebaikan. Dan aku berharap kamu mendapat hidayah.
Dia berkata: Wahai syaikh!! Demi Alloh aku juga melakukan shalat dan menbaca Al Qur-aan dan sudah umrah dua kali.
Aku jawab: Sedangkan untuk shalat dan bacaan Al Qur-aanmu serta ibadah-ibadah lainnya maka tidak akan diterima jika tidak dengan adanya tauhid, Alloh Swt berfirman:
Dan kami hadapkan apa yang telah mereka kerjakan lalu kami jadikan amalan tersebut seperti debu yang berterbangan (QS.
Bukankah suci (bersih)nya badan dari najis dan dengan wadhu adalah syarat sahnya shalat??
Dia berkata: Ya!
Aku katakan: maka yang paling besar urusannya dalam hal ini adalah syarat dan sebelum syarat. Syarat tauhid adalah bersihnya jiwa (hati) dari syirik maka Alloh tidak akan menerima shalat, tidak juga puasa, tidak juga haji dan umrah tanpa adanya syarat ini, untuk itu kamu hendak pergi untuk umrah dengan membawa kesyirikan bersamamu, dan kamu juga akan kembali dengan membawa air zam-zam, siwak, barang-barang dan juga membawa syirik itu, kamu berangkat pergi dan pulang dengan kesyirikan, karena umrah, haji dan amal-amal kebaikan lainnya kadang-kadang dapat menghapus dosa-dosa kecuali syirik itu, maka wajib untuk melepaskan diri darinya dan meninggalkan dari setiap apa saja yang disembah selain Alloh sebelum melakukan shalat, puasa dan haji.
Dia berkata: Syirik Ya syaikh! Antum mengatakan kami ini beribadah kepada selain Alloh!! Walaupun kami tidak shalat untuk selain Alloh!! Haram ya syaikh anda mengatakan kami ini musyrik. Padahal Rasulullah bersabda: Barang siapa yang mengkafirkan seorang muslim maka dia telah kafir.
Aku jawab: Ya! Mungkin kamu tidak shalat untuk selain Alloh, tidak berpuasa untuk selain Alloh dan tidak berhaji untuk selain Alloh! Akan tetapi kamu mengikuti pembuat syareat, perintah dan larangan secara mutlak dari selain Alloh, maka dari itu ketika kami mengatakan kepadamu bahwa dengan ketaatanmu kepada pemimpin-pemimpinmu pada waktu itulah kamu telah bermaksiat, maka kamu mengatakan: Kami hanya seorang hamba yang mematuhi perintah. Padahal Alloh telah berfirman:
ءَأَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
"Apakah tuhan-tuhan yang banyak itu lebih baik apakah Alloh yang Maha Esa lagi maha Perkasa" (QS. Yuusuf : 39)
… sedangkan kamu menjaga, melindungi dan mempertahankan undang-undang positif yang bertentangan dengan syareat Alloh, padahal Alloh Swt telah menyuruhmu untuk mengkufuri (mengingkari)nya dan menjauhinya. Alloh SWt berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
"Dan sungguh telah kami utus pada setiap umat seorang Rasul untuk mengajak beribadah kepada Alloh dan menjauhi thaghut" (QS. An Nahl : 36)
juga firman Alloh Swt:
"Mereka itu menginginkan untuk berhukum dengan hukum thaghut padahal telah diperintahkan untuk mengingkarinya (QS. An Nisaa : 60)
dan Thaghut adalah: Umum mencangkup seluruh berhala-berhala yang disembah selain Alloh dari kalangan syetan, jin dan manusia dengan segala macam bentuk ibadah sedangkan dia ridho.
Dia membantah: Kami tidak menyembah seseorang selain Alloh!!
Aku jawab: Ketaatan kepada syareat (undang-undang) adalah ibadah, Alloh Swt berfirman tentang Ahlul Kitab:
"Mereka mengabil rahib-rahib dan ruhban-ruhban mereka sebagai tuhan selain Alloh itu disebabkan karena mereka mentaati para rahib dan ruhban dalam pembuatan syareat(QS. At Taubah : 31) Alloh berfirman dalam masalah yang sama dari masalah-masalah tasyri (pembuatan syareat) yaitu penyembelihan, itu ketika orang-orang musyrik membantah kaum muslimin tentang hukum bangkai, dan mereka mengira bahwa tidak ada perbedaan antara bangkai dengan sembelihan, Alloh berfirman:
Jika kalian mentaati mereka maka sesungguhnya kalian telah musyrik (QS. Al Anaam : 121)
Dia berkata: Tidak ada sama sekali dari kami yang mengatakan bahwa bangkai itu sama dengan sembelihan!
Aku jawab: Ya! Memang bisa jadi, tapi kalian dan pemimpin-pemimpin kalian berkata: (Sesungguhnya jual beli itu seperti riba, lalu Alloh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba) (QS. Al Baqarah : 275) maka dari itu pemimpin-pemimpin kalian membolehkan riba sebagaimana membolehkan jual beli dan perdagangan lalu mereka membangun yayasan-yayasan dan gedung-gedung riba yang menjulang tinggi dan membuat berbagai macam undang-undang untuk itu, yang membolehkannya dan menjaganya sebagaimana yang terdapat di dalam undang-undang perdagangan kalian.
Sedangkan perkataanmu bahwa barangsiapa yang mengkafirkan seorang muslim maka dia telah kafir, maka ini bukanlah hadits. Sedangkan yang hadits adalah Barang siapa yang berkata kepada saudaranya yang muslim, Hai kafir jika dia seperti itu dan jika tidak maka akan kembali kepada dirinya dan ada perbedaan diantara kedua kalimat ini.
Sesunguhnya perkataan yang pertama artinya adalah bahwa seorang muslim tidak akan mungkin dapat mengkafirkan orang lain selamanya, dan ini tidak benar, karena sesungguhnya seorang muslim jika dia mengucapkan atau melakukan, atau meyakini sesuatu dari kekufuran maka dia telah kafir. Maka dari itu Alloh mengatakan tentang orang-orang yang dahulunya dalam keadaan muslim pada zaman nabi Saw lalu mereka keluar bersama beliau untuk melakukan peperangan yang besar dalam rangka berjihad di jalan Alloh, Alloh mengatakan tentang mereka setelah mereka melakukan penghinaan terhadap penjagaan Al Qur-aan
Janganlah kamu beralasan, sungguh kalian telah kafir setelah kalian beriman
Dan di dalam kitab fiqih kamu dapatkan satu bab tersendiri yang judulnya Dan dia seorang muslim yang menjadi kafir setelah keislamaannya
Sedangkan hadits yang shahih telah menerangkan jika dia muslim yang mempunyai sifat-sifat kekafiran seperti itu, artinya di dalamnya terdapat kekafiranmaka tidak mengapa bagi orang yang mengatakannya kafir, akan tetapi yang berdosa dan yang dikhawatirkan adalah orang yang mengkafirkan seorang muslim yang tidak melakukan kesyirikan atau kekafiran sama sekali. Dan kami juga tidak mengkafirkan kaum muslimin akan tetapi kami mengkafirkan orang-orang musyrik dari kalangan penyembah-penyembah thaghut, tentara-tentara dan penolong-penolongnya yang mereka selalu menjaga dan melindungi undang-undang positif serta tidak berlepas diri darinya bahkan memenjarakan pendukung-pendukung syareat dan tauhid juga memerangi mereka karena tauhid mereka..
Dia berkata: baiklah wahai syaikh! ketika kami menagkap kalian, kalian menolak untuk bersentuhan dengan polisi atau pegawai yaitu karena kami najis begitu??
Aku katakan: Alloh Swt berfirman:
Sesungguhnya orang-orang Musyrik itu najis (QS. At Taubah : 28)
Kemudian Alloh berfirman sebagia penyucian terhadap baitul haram dan menjaga dari kotoran najis orang-orang musyrik Maka janganlah mereka itu memasuki masjidil haram setelah tahun ini" (QS. At Taubah : 28)  sedangkan seorang muslim yang bertauhid lebih dimuliakan oleh Alloh daripada kabah, yang diyakini najis disini adalah najis secara maknawi bukan secara kasat mata (bentuk dhahirnya) khususnya bagi orang yang mengaku muslim dan melaksanakan beberapa bentuk ibadah yang mengharuskan untuk bersuci dan wudlu, sedangkan kamu, barangkali jasad (badan)mu bersih dengan apa yang dapat dilihat oleh manusia, akan tetapi jiwa-jiwa kalian tidak seperti itu selama kamu masih dinodai dan dikotori dengan kesyirikan dan tidak melepaskan diri darinya. Dan kami tidak menolak untuk memulai bersentuhan dengan kalian ketika kalian menagkap kami hanya karena najis atau suci, karena kalian ketika memeriksa kami pasti menyentuh kami, akan tetapi kami menolak hal itu sebatas kemampuan yang dapat kami lakukan, karena kebanyakan kalian itu orang-orang yang sombong dan arogansi, kadang-kadang kami melihat kalian menangkap para nara pidana dengan penuh provokasi seperti domba dan binatang melata dan kami tidak ingin meletakkan kehinaan pada din (agama) kami. Jika kami diam saja dari apa yang kalian telah lihatnya sekarang ini sebagai penghinaan maka pasti kalian akan semakin berbuat lalim kepada kami dengan yang lebih banyak dari itu sebagaimana sekarang ini, sesungguhnya kalian telah memusuhi kebanyakan para penghuni sebagaimana yang telah kami lihat di penjara-penjara lain dengan memukul mereka dengan kabel dan tongkat, dan kami sebagai penyeru-penyeru dakwah yang agung Alloh telah memuliakan kami dengan tauhid dan sesungguhnya kami dipenjara karena itu, maka kami tidak akan ridha dengan kehinaan walaupun kami dalam keadaan ditahan, dan kami tidak ingin bergaul dengan orang yang datang ke sini dengan melecehkan saudarinya atau selainnya.
Dia berkata: Akan tetapi cara kalian itu sangat kasar, tidak sopan dan tidak baik sedangkan jamaah si fulan mereka itu orang-orang yang memiliki cara yang baik, mereka menyalami kami dan tersenyum pada kami, untuk itu maka mereka itulah orang-orang yang kami takutkan menjadi radikal disebabkan orang-orang yang mempengaruhi mereka dan dengan cara-cara mereka.. tapi kalian malah lari dari dakwah kalian dengan cara-cara kalian seperti ini dan tanpa memberi salam kepada kami.
Aku katakan: Pertama: Sesungguhnya ketika aku bergaul dengan anda dengan cara seperti ini atau menyeru kalian kepada tauhid bukanlah maksudnya untuk membuat anda menjadi tentaraku atau aku masukkan anda ke dalam satu jamaah atau kelompok  sebagaimana mungkin tujuan-tujuan orang-orang sekarang ini seperti yang anda katakan padaku  akan tetapi tujuan awalku adalah: mengeluarkan anda dari kegelapan syirik kepada cahaya tauhid dan aku menyeru kepada anda yang pertama kali bukan supaya kamu menjadi tentaraku atau bagi kelompok tertentu akan tetapi aku menyeru anda untuk meninggalkan pasukan thaghut dan undang-undang positif dan anda menjadi tentara bagi tauhid dan syareat serta islam dan keinginanku dengan cara seperti ini juga untuk menampakkan tauhid yang agung ini yang mencangkup baraa (berlepas diri) dari syirik dan orang-orangnya  semoga Alloh menjadikanku termasuk dari bagian thoifah dhahirah (yang menampakkan) dan menegakkan din (agama) Alloh yang tidak menghiraukan mereka orang-orang yang ingin menghinakan mereka dan orang-orang yang menyelisihi mereka sehingga datang keputusan Alloh. Maka aku bermuamalah (bergaul) bersama anda dengan muamalah ini, sehingga aku tidak berjabat tangan  dengan anda juga tidak memberi salam kepada anda karena sungguh aku telah mengetahui hukum kalian, dan aku jelaskan bagi anda bahwa  anda berada diatas kesyirikan dan kekafiran selama anda menolong undang-undang positif dan menghinakan syareat Alloh, dengan begitu aku seru kepada anda untuk meninggalkan apa yang telah anda lakukan dengan menolong kesyirikan dan orang-orang musyrik supaya anda selamat dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, berbeda dengan orang-orang yang menepuk pundak anda dan bertoleransi dengan anda serta murah senyum kepada anda, karena itu adalah menghiasi kebathilan anda dan meneguhkan akan kesyirikan anda, tidakkah kamu melihat siapa yang diantara dua kelompok ini yang sangat ingin kemashlahatan bagi anda??
Demi Alloh sesungguhnya kami sangat menginginkan anda mendapatkan kebaikan, dan kami sangat ingin kemashlahatan bagi negara bahkan kemashlahatan pemimpin anda yang anda taati dan anda lindungi melebihi apa yang anda inginkan  hai orang-orang yang menjaga undang-undang positif dan sistemnya.
Dia bertanya: Bagaimana?
Aku katakan: Sesungguhnya permisalanku dan permisalan anda serta permisalan kondisi negara ini serta para penguasanya  seperti kereta api yang memindahkan kekuasaan anda dan sistemnya serta orang-orang yang menyebarkan dan membelanya . Lalu bergerak beserta di  dalamnya diatas rel dengan kecepatan tinggi, padahal rel ini menuju jurang yang sangat dalam di dalam dasar jahannam  Nauudzubillahi min dzaalik  sedangkan aku dan orang-orang sepertiku dari kalangan penyeru tauhid, kami berhenti di depan kereta ini dan kami berusaha mencegahnya beserta orang-orang yang ada di dalamnya dari kejatuhan menuju jurang itu, kami berusaha menghentikannya dan menyeru mereka, jauhilah dari membuat-buat syareat untuk menandingi syareat Alloh, jauhilah kalian dari kesyirikan kepada Alloh. Tinggalkan undang-undang positif, haramkanlah riba, jauhilah zina, dan beragamalah kalian dengan agama yang benar sedangkan anda dan orang yang semisal dengan anda termasuk tentara-tentara thaghut dan undang-undang positif lalu apa yang akan kalian lakukan???
Dia berkata: Kami akan menambah bahan bakar di kereta api itu supaya dapat memotong dan menginjak-injak anda dan orang-orang yang semisal dengan anda yang berdiri didepan kereta api!!!
Aku jawab: Ya!!! Dan memang itulah kenyataanmu! Kalian membelanya supaya kamu dapat mencincang dan supaya kamu menolak dakwah kami serta melupakan peringatan-peringatan kami  namun bersamaan dengan itu disana ada jurang neraka Hawiyah yang sangat dalam oleh karena itu kami sebenarnya yang lebih menginginkan kemashlahatan bagi negara dan penduduknya, maka aku berusaha mengerahkan hidupku dan umurku supaya dapat mengangkat anda dari kesyirikan dan neraka, sedangkan kalian membalas jasa kami dan orang-orang seperti kami dalam menyeru akan hal itu dengan penjara, penyiksaan dan penindasan.
Kemudian setelah itu kamu datang untuk memberi komentar tentang cara berdakwah kepada Alloh.
Maka bertaubatlah kepada Alloh dan tinggalkanlah pertolonganmu kepada kesyirikan dan undang-undang positif, sebelum kamu berbicara tentang cara dan cabang-cabang lainnya.
Dan janganlah kamu mati dalam keadaan seperti sekarang ini, demi Alloh jika hal itu terjadi maka kamu tidak akan sukses selama-lamanya.

(1)

Al hamdulillah Rabbil Alamin was Shalaatu was Salaamu ala Rasululillah
Ada seorang napi berkata kepadaku: Hari ini aku dibesuk oleh keluargaku, tapi waktu mereka sudah habis, sedangkan aku tertidur padahal mereka menungguku tanpa ada seorangpun yang memberitahukanku akan hal itu..akan tetapi (fulan) semoga Alloh membalas dengan kebaikan kepadanya yang membolehkan untuk datang lagi menjengukku.
Al Hamdulillah. Alloh memang Maha Mulia
Maka masuklah seorang petugas keamanan dengan berkata yang ditujukan untuk membalas perkataanku: Dan aku juga Mulia kan???
Dimaksudkan karena dia membolehkan keluarga salah seorang napi tadi untuk datang menjunguknya kembali..
Maka aku katakan: Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya Alloh akan memberikan pertolongan kepada din (agama) ini dengan suatu kaum yang mereka tidak punya akhlak sama sekali" sehingga banyak sekali manusia yang Alloh tundukkan untuk membantu agama dan orang-orangnya ini tanpa ada niyat dari mereka untuk membela agama Alloh, seperti ini sesungguhnya yang dipuji hanya Alloh saja, dan mereka tidak mendapatkan pahala sama sekali.lihatlah kepada Fahd Bin Abdul Aziiz, dia telah mencetak beratus-ratus juta mush-haf Al Qur-aan Asy Syariif dia ini ditundukkan oleh Alloh untuk membantu agama ini.akan tetapi dengan amalnya dia ini tidak mendapatkan pahala disisi Alloh sama sekali selama dia masih diatas kesyirikannya dan berwala dengan orang-orang kafir.. Alloh Swt berfirman (Dan barang siapa yang berwala kepada mereka maka dia termasuk diantara mereka) (QS. Al Maa-idah : 51)...
Dia bertanya: Bagaimana kamu tahu dan dapat memastikan akan hal ini..?? ini yang tahu hanyalah Alloh saja!!!
Aku katakan: Kami telah diberitahu oleh Alloh di dalam kitabNya, Alloh berfirman tentang perbuatan orang-orang musyrik (Lalu kami hadapkan apa-apa yang telah mereka kerjakan dan kami jadikan amalan itu seperti debu yang berterbangan) yaitu kadang-kadang orang-orang kafir itu membangun rumah sakit-rumah sakit, masjid-masjid, dan banyak berbuat kebaikan dan kebajikan, akan tetapi selama itu tidak dibangun diatas kaedah iman dan tauhid, yang merupakan salah satu syarat dari syarat-syarat sahnya dan diterimanya amal, maka dengan itu apa yang dia lakukan menjadi bathil, tertolak dan tidak diterima, karena barang siapa yang syirik kepada Alloh dan berwali kepada orang-orang musyrik serta mengikuti undang-undang mereka yang bathil atau menjaganya dan memeliharanya juga memerangi orang-orang yang bertauhid yang membenci semua itu, maka dia tidak mendapatkan sesuatu sedikitpun dari sisi Alloh, dan tidak diterima amalnya hingga dia berlepas diri dari kesyirikan dan para thaghut.
Dia berkata: Demi Alloh wahai syaikh, bicaramu itu sebenarnya 3/4nya adalah manis tapi yang seperempat selalu menyebut thaghut.thaghut. dan thaghut...
Aku katakan: Yang seperempat inilah yang paling penting dan paling baik!!!
Kemudian aku berlalu menjauhinya menuju tempat kunjunganku

(2)

Pada suatu hari aku ditanya ditanya oleh para napi tentang batasan-batasan aurat laki-laki lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang dhahirnya nampak seakan-akan bertentangan.dan karena dia banyak mendengar dari kami selalu mengkafirkan para thaghut dan penolong-penolong mereka juga orang-orang yang menyebarkannya, sebagai tambahan hal itu dia menyebutkan beberapa hadits Nabi Saw yang menyebutkan bahwa orang yang shalat itu terjaga darahnya. Lalu aku menjawab akan hal itu:
Aku katakan: Pertama: Untuk pertanyaan tentang batasan aurat, ketahuilah semoga Alloh memberi petunjuk kepadamu.. sesungguhnya nash-nash syareat tidak saling bertentangan, jika Rasulullah Saw memerintahkan kepada suatu amalan lalu dia melakukan sesuatu yang menyelisihinya maka para ulama dalam permasalahan seperti ini ada beberapa cara, pertama kali adalah mengkorelasikan antara nash-nash yang ada selama itu mampu untuk dilakukan..
Dengan mengatakan bahwa aurat yang Mughalladhah adalah Sau-atain.dan aurat yang Mukhaffafah Ghairu mughalladhah adalah Fakhidzain (dua paha),
Atau dengan mengatakan sesungguhnya perintah itu lebih diutamakan dari perbuatan artinya bahwa perintah Rasulullah Saw lebih diutamakan dari pada perbuatannya ketika terjadi pertentangan.karena perbuatan beliau kadang-kadang khusus hanya untuk Nabi saja, sedangkan perintah adalah untuk keumuman seluruh umat sehingga dikatakan sesungguhnya paha itu adalah aurat karena adanya perintah untuk menutupnya, dan ini lebih diutamakan dari pada perbuatan.
Atau dikatakan dengan Naskh (penghapusan), maka perintahnya itu sebagai Naasikh (penghapus) dari perbuatan beliau dan ini perlu adanya penetapan dalil yang dapat mengetahui batasan tarikh (sejarah) tentang perintah itu dan penanggalan (sejarah) akan perbuatannya supaya diketahui mana yang naasikh (penghapus) dan mana yang mansukh (yang dihapus).
Sedangkan kami mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh Al Bukhaari Rhm: hadits Jurhud Hadits perintah menutup paha" lebih berhati-hati, dan hadits Anas Yang didalamnya ada menyingkap paha lebih bersanad, ringkasnya bahwa menutup paha termasuk bagian dari kesempurnaan dan kelengkapan sifat wara dan itu adalah aurat akan tetapi bukan aurat yang Mughalladhah.
Kedua: ketahuilah semoga Alloh memberi petunjuk kepadamu bahwa membuka tauhid, dan menelanjangi agama serta menghinakannya adalah lebih besar urusannya dari pada membuka paha dan selainnya, maka dari itu hendaknya masing-masing menjaga tauhid dan agamanya dari kesyirikan dan dari berwali kepada orang-orang murtad itu lebih besar perkaranya dan lebih perhatiannya daripada menjaga dirinya dari membuka auratnya sedangkan untuk hadits-hadits yang menyebutkan tentang shalat sebagai penghalang dari pembunuhan dan sebagai pelindung darahnya, seperti hadits Muslim tentang penguasa: Apakah kita tidak membunuh mereka? Beliau bersabda: Tidak!! Selama dia menegakkan shalat"
Sesunggunya itu isyarat sebagaimana perkataan para ulama untuk menegakkan agama dan tauhid. Dan yang seperti itu adalah hadits Dzul Huwaisirah At Tamiimi.karena shalat tanpa ada tauhid tidak ada nilainya sama sekali..
Maka tauhid adalah syarat dari syarat-syarat ibadah dan ibadah tidak akan diterima selama-lamanya jika syarat ini retak dan tertolak. Dan itu adalah yang paling penting dan paling esensi dari seluruh syarat-syarat.
Apa menurutmu jika dia shalat tanpa melakukan wudhu, apakah shalatnya diterima atau tidak? sah atau tidak?
Dia menjawab: Tidak!!. Shalatnya bathil.
Aku katakan: Jelas shalatnya adalah bathil. Karena kesucian adalah salah satu syarat dari syarat-syarat sahnya shalat
Dan syarat sebagaimana yang telah di ketahui oleh para ulama: Ketiadaannya mengakibatkan tidak adanya hukum dan keberadaannya tidak mengharuskan adanya hukum, lalu bagaimana dengan syarat yang paling besar Tauhid yang Alloh mengutus seluruh para Nabi dengannya dan menurunkan seluruh kitab untuk itu, Alloh Saw berkata: (Dan telah kami utus pada setiap umat seorang Rasul untuk menyembah Alloh dan menjauhi Thaghut) (QS. An Nahl : 36)
Dan firman Alloh (Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Alloh, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat) (QS. Al Baqarah : 256). Maka Alloh menerangkan bahwa barangsiapa yang mengingkari thaghut dan beriman kepada Alloh maka dia adalah orang yang selamat yang akan diterima ibadahnya, sedangkan orang yang beriman kepada Alloh dan tidak mengingkari thaghut seperti orang yang shalat dan puasa namun dalam waktu yang sama dia menjaga thaghut dan undang-undangnya dan menampakkan perwaliannya, kecintaan kepadanya dan membelanya, maka seperti ini sebenarnya yang nampak adalah bahwa dia tidak berpegang teguh dengan tali yang kuat yang dengannya ditentukan keselamatan dan diterimanya seluruh bentuk ibadah.
Syarat ibadah yang paling besar adalah tauhid dan berlepas diri dari kesyirikan dan karena hancurnya syarat ini maka tidak bermanfaat shalatnya, puasanya dan yang lain-lainnya. Alllah Swt berfirman tentang orang yang membawa berbagai amal dan bentuk ibadah tanpa adanya keterikatan dengan syarat yang besar ini tauhid: (Lalu kami hadapkan apa yang telah mereka kerjakan lalu kami jadikan amal tersebut seperti debu yang berterbangan) dan  firman Alloh Swt: (Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.Dan didapatinya (ketetapan) Alloh di sisinya, lalu Alloh memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup)
Juga firman Alloh: (Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan) (QS. Al Ghaasyiyyah : 3) artinya bekerja keras dan capek dengan beribadah ketika di dunia namun dengan itu Alloh telah mengkabarkan akan tempat kembalinya (memasuki api yang sangat panas (neraka)(QS. Al Ghaasyiyyah : 4) karena ibadahnya tanpa dibarengi dengan penerapan syarat tauhid, untuk itu Rasulullah Saw beserta para shahabatnya tidak pernah menggunakan cara (jalan) dengan menyeru manusia untuk melakukan shalat sebelum menerapkan syarat yang besar ini tauhid, akan tetapi pertama kali yang mereka seru adalah mengajak untuk menerapkan tauhid ini dan jika mereka telah menerapkannya maka barulah menerangkan kepada mereka akan kewajiban shalat, shalat dan syareat-syareat lainnya yang tidak akan diterima sebelum syarat tauhid ada dalil yang paling jelas akan hal ini adalah hadits Muadz Bin Jabbal ketika diutus oleh Rasulullah Saw ke Yaman, beliau mewasiatkan Jika kamu telah sampai kepada mereka maka serulah mereka untuk bersyahadat bahwa tidak ada ilah kecuali Alloh dan dalam riwayat lain Maka hendaknya pertama kali yang kamu seru kepada mereka adalah hendaknya mereka bertauhid kepada Alloh jika mereka mentaatimu maka ajarkanlah kepada mereka bahwa Alloh telah mewajibkan bersadaqah dengan harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka lalu diberikan kepada orang-orang yang fakir diantara mereka"
Maka ketahuilah bahwa tanpa adanya tauhid maka tidak akan diterima shalat puasa dan sadaqah hadits-hadits Rasul yang ditanyakan bahwa sabda Rasulullah Saw Selama mereka shalat artinya dibarengi dengan tauhid, karena shalat tidak akan diterima tanpa adanya wudhu.
Jika aku tanya kepada anda: Apakah dalam hadits-hadits tersebut menyebutkan adanya wudhu, dan itu sebagai syaratnya shalat??
Dia menjawab: Tidak!!
Maka aku bertanya: Lalu dari mana anda tahu bahwa wudhu adalah syarat dan tuntutan dalam shalat?
Dia menjawab: Dari hadits-hadits lain.
Aku katakan: Begitu juga dengan perintah tauhid, bahwa itu merupakan syarat dan kewajiban yang paling besar, semoga Alloh memberi petunjuk kepada kita dan kepada anda menuju kepada kebenaran yang terang dan menyelamatkanmu dari kebathilan yang besar.
Wal Hamdulillahi Rabbil Alamin was Shalaatu Was Salaamu ala Khaatimil Anbiyaa-I wal Mursaliin.

Penjara Suwaaqah  Urdun  1416 H
Akhir bulan Rabiul Awwal tahun 1416 H

(3)

Ketua komisi kebebasan umum di Majlis Taysri (Parlemen) Dzaib Abdullah ke penjara pada tanggal 15 Syawal tahun 1416 H bertepatan dengan 5/3/1992 M, itu setelah sehari dari pemberian kepercayaan bagi pemerintah dengan kabaret maka  para tahanan segera menuntut dan meminta belas kasihan , namu sangat disayangkan dia tidak mengabulkannya sampai walaupun beberap orang yang terkena  kasus-kasus dalam masalah islam: dan di akhir kunjungannya sebelum meninggalkan penjara, atas karunia dari Alloh kami bertemu dengannya di depan pegawai sipir penjara:
Aku katakan: kami tidak datang untuk menyambut anda agar kami dapat  meminta kepada anda sebagaimana yang dilakukan oleh orang selain kami atau supaya kami dapat mengadu kepada anda tentang keadaan penjara dalam menjalankan kegiatan administrasi penjara dengan perlakuan dan perbuatan mereka terhadap kami dan yang semisalnya karena sesungguhnya palang merah internasional dan lembaga-lembaga yang lainnya selalu mendatangi kami untuk hal itu namun kami tidak mau keluar menemui mereka, kami juga tidak mengadu kepada mereka sedikitpun, karena Allohlah pelindung kami dan dialah yang menolong kami, tidak ada yang dapat mengeluarkan kami dari penjara, bukan anda dan bukan pula selain anda bahkan bukan pula penguasa anda akan tetapi ketika Alloh mengizinkan untuk itu pasti kami akan keluar dengan kehendak Alloh walaupun seluruh manusia tidak menyukainya, akan tetapi kedatanganku ini adalah hanya untuk mengingatkan karena Alloh dan menyeru anda kepada Alloh: Karena kami tahu dan kami tidak ragu bahwa anda datang kesini hanya menginginkan dan mengharapkan kami segera keluar dari penjara ini
Dia menjawab: Ya! Demi Alloh…
Aku katakan: Dan kami Demi Alloh yang tidak ada ilah selain dia kami sangat mengharapkan anda begitu juga orang-orang itu  sambil aku menunjuk kepada seluruh pegawai dan personal keamanan sipir penjara  supaya kami dapat mengeluarkan kalian dari penjara yang telah kalian letakkan pada pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Alloh ini.dan penjara yang telah kalian masuki sendiri dengan ikut serta dalam parlemen, karena sesungguhnya penjara kami ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penjara neraka jahannam, Alloh Swt berfirman: (karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin)(QS. Al Muthaffifiin : 7) juga firman Alloh: (Lalu kami jadikan jahannam itu sebagai penjara bagi orang-orang kafir) artinya: sebagai penjara, kami ingin mengeluarkan kalian dari penjara syirik dan kegelapan menuju kelapangan dan cahaya islam.
Dia bertanya: Andakah termasuk orang yang tidak mau memberi salam kepada kami?
Aku jawab: Ya!! Aku tidak memberi salam kepadamu:
Anda syirik di dalam masalah penguasa dan undang-undang.
Dan karena anda bersumpah untuk menghormati undang-undang positif.
Juga karena anda kemarin memberikan kepercayaan kepada pemerintah yang tidak menggunakan hukum-hukum Alloh.
Dia berkata: Undang-undang di parlemen, bisa sesuai dengan syareat dan bisa juga bertentangan, maka kami mengingkari yang bertentangan dengan syareat dan mendukung yang sesuai dengan syareat.
Aku jawab: Perkataan ini memerlukan bantahan secara panjang lebar, dan undang-undang kalian bagaimanapun bentuknya tidak akan ada kecuali yang sesuai dengan nash-nash (Teks-teks) undang-undang positif, begitu juga pengingkaranmu tidak terjadi kecuali karena dari undang-undang positif, kami ingin memberikan hadiah bagi anda secara detail tentang permasalahan ini dan yang semisalnya tentang pengingkaran terhadap undang-undang ini, kami berharap anda dapat membacanya dengan penuh penghayatan dan mendalaminya  dan juga kami ingin memberi penjaga keamanan satu salinan photo copy, kami memohon kepada Alloh supaya memberi petunjuk kepada kami dan anda.
(Lalu kami memberikan salinan dari risalah: Kasyfuz Zuur Fii Ifki Nushuu-shid Dustuur).
Dia berkata: Kami memohon kepada Alloh petunjuk kepada kami dan anda, aku berharap semoga Alloh mengeluarkan anda dengan segera dan kita dapat bertemu di luar serta berdiskusi tentang masalah ini secara rinci.
Aku katakan: Aku juga tidak keberatan dalam hal itu: Kami memohon kepada Alloh semoga memberi petunjuk kepada semuanya dengan apa yang dia cintai dan ridhai.

Dipenjara secara dhalim dan penuh permusuhan
Penjara Suwaaqah  Urdun  1416 H

(1)

Siapakah mereka yang takfiriyyuun (suka mengkafirkan orang)

Aku dipindahkan dari selku di lembaga badan intelejen umum menuju ke kantor jaksa penuntut umum Mahmuud Ubaidaat pada akhir-akhir bulan Ramadhan untuk meminta keterangan berkenaan dengan perkara yang dinamakan dengan Tandhim Al Qaa-idah yang masih menggantung (belum menentu) hingga sekarang ini, maka aku memasukinya tanpa salam seperti kebiasaanku terhadap mereka dan karena untuk membuka borgol ditanganku dan melepaskan penutup mataku.
Segera dia berkata: (Apa-apaan ini hai Abu Muhammad! Kamu masih tidak mau memberi salam kepada kami, kamu masih mengkafirkan kami??)-
Maka aku jawab: (Apakah diantara kita ada salam hai Ubaidaat? Tinggalkanlah kekafiranmu dulu, bukankah rumah-rumah kami kamu masuki dengan namamu dan ibu-ibu kami serta anak-anak kami setiap malam mendengar tanda tanganmu, dan saudara-saudara kami ditawan selama-lamanya dengan keputusanmu.apakah diantara kita ada salam??) 
Lalu pembantunya (Mahmuud Hashaayaat) tiba-tiba masuk dan memotong perkataanku dan berkata: (Sungguh Alloh telah menjanjikan dengan api neraka yang menyala-nyala selama 1000 tahun hingga menjadi merah kemudian menyala-nyala 1000 tahun lagi sehingga menjadi hitam bagi orang-orang seperti mereka yang khawarij itu)
Maka aku langsung berkata: dengarkanlah hai Ubaidaat apa yang dikatakan oleh temanmu. Manakah yang lebih berbahaya perkataanku atau perkataan kalian ini, kami ketika mengkafirkan kalian hanya menghukumi kalian dengan hukuman di dunia dan kami tidak mengetahui akhir kehidupan kalian, kami juga tidak bisa memastikan tempat kembali kalian diakherat nanti karena bisa jadi kalian telah melakukan taubat, dan kalian berlepas diri dari kekufuran kalian sebelum meninggal. Sedangkan kalian telah menghukumi kami sebagaimana yang dihukumi oleh orang ini dengan hukuman di akherat yang ghaib dan tidak ada yang mengetahui kecuali Alloh Swt. Maka manakah yang lebih berbahaya?? Hukum kami atau hukum kalian? Manakah diantara kita yang berani melecehkan agama Alloh? Dan siapa yang Takfiriyyun (orang yang suka mengkafirkan orang) dan khawarij, kami ataukah kalian.? Maka dia tidak bisa menjawab. Terus segera menginterogasi.
Dan ketika memindahkanku ke penjara Suwaaqah, maka terjadilah perang mulut antara aku dengan kepala bagian, aku katakan kepadanya: Semoga Alloh memberi petunjuk kepada anda!!
Maka dia membalas: Dan semoga Alloh memberi petunjuk juga kepadamu, aku katakan: Amiiin, kami selalu meminta kepada Alloh supaya memberi petunjuk kepada kami jalan yang lurus sebanyak 17 kali setiap hari siang dan malam pada waktu shalat wajib selain shalat sunnah, dan kami selalu membutuhkan hidayah Alloh disetiap keadaan. Tanpa melihat kepada hukum syarI tentang anda, anda dan saya semuanya kita selalu membutuhkan petunjuk!!
Maka segera dia menjawabku: aku juga menghukumi anda sebagaimana anda menghukumi kami! Aku katakan: Artinya aku ini menurut anda kafir? Dai menjawab: Ya!!
Aku katakan: Akan tetapi perbedaan diantara kita sangat besar, karena aku mengkafirkan anda dengan dalil-dalil syarI yang sangat banyak yang telah kami selalu terangkan kepada kalian, sedangkan anda, pentakfiran anda kepadaku didasari dari hawa nafsu dan sikap reaksi serta tanpa dalil syarI sedikitpun, inilah yang jelas-jelas berlebih-lebihan dalam takfir dan  ekstrim serta tergesa-gesa di dalam menjatuhkan vonis hukum, andalah pelakunya bukan kami seperti yang anda tuduhkan..

*** **** ****
Beginilah sesungguhnya sifat yang paling nampak pada orang-orang yang suka mengkafirkan orang lain adalah bahwa mereka itu bodoh dengan syareat, mereka tergesa-gesa di dalam menjatuhkan hukum dan mengkafirkan tanpa menggunakan dalil, serta menghalalkan kehormatan kaum muslimin juga tidak menjaga darah-darah dan harta-harta mereka. dan demi Alloh yang tidak ada ilah selain Dia sesungguhnya tentara-tentara syirik dan undang-undang positif adalah orang yang pertama kali yang memiliki sifat-sifat ini, karena mereka telah menodai kehormatan kaum muslimin, memerangi orang-orang islam dan membiarkan para penyembah berhala sebagaimana yang telah disebutkan tentang sifat-sifat khawarij, berapa banyak tentara-tentara kesyirikan telah menghalalkan darah orang-orang yang bertauhid dan harta-harta mereka serta hak-hak mereka yang mereka lakukan ketika memasuki rumah-rumah kaum muslimin dan menodai kehormatannya di bawah kedok undang-undang!! undang-undang mereka yang kafir. Di waktu yang bersamaan mereka menjaga dan melindungi darah orang-orang yang menyembah berhala dan salib mereka itu ditambah lagi dengan perbuatan-perbuatan ini adalah termasuk manusia yang paling melecehkan agama Alloh tanpa ilmu, dan orang-orang yang paling cepat menjatuhkan hukum yang bathil dan jahat ini, karena mereka adalah orang yang paling bodoh dengan syareat (Mereka mengetahui yang nampak saja dari kehidupan dunia dan mereka itu lalai dengan kehidupan akherat) sedangkan kami, segala puji dan karunia milik Alloh adalah manusia yang sangat jauh dari ghuluw (berlebih-lebihan) di dalam masalah takfir atau tergesa-gesa di dalamnya, dan kami tidak mengkafirkan kecuali orang dikafirkan oleh Alloh atau oleh RasulNya Saw dan kami tidak menyibukkan diri dalam tulisan-tulisan kami kecuali manusia yang telah masuk ke dalam pintu yang jelas dari kekufuran yang ada tanda-tandanya, dalil-dalil akan kekafiran mereka di dalamnya lebih jelas dari pada sinar matahari di seperempat hari, mereka itu adalah pemimpin-pemimpin kekafiran dan para thaghut atau penolong-penolongnya dan termasuk jaringan mereka yang menghabiskan umur dan jiwa mereka di jalan untuk menolong kekafiran dan menetapkan rukun-rukun syirik dan undang-undang kufur, dalam memerangi agama dan orang-orangnya. Kami tidak menyibukkan diri untuk mengkafirkan manusia secara umum, kami sangat menyayangi kaum muslimin yang awam dan merasa kasihan karena kelemahan mereka, serta karena kekuasaan para thaghut atas mereka dan kami berusaha untuk mengeluarkan mereka dari para thaghut itu, juga kami menggunakan syarat-syarat takfir dan mawani (penghalang-penghalang) yang sah, kami tidak akan mengkafirkan kecuali dengan hal-hal yang menyebabkan kekafiran dengan jelas, terang dan nampak, kami selalu berhati-hati dari mengkafirkan pada hal-hal yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau dengan perkiraan-perkiraan dan mereka-reka, atau dengan konsekwensi dari sebuah madzhab atau perkataan, dan kesalahan-kesalahan serta kecacatan-kecacatan yang semisalnya di dalam masalah takfir yang kami sangat berhati-hati secara terus menerus dan kami ulang-ulang, hingga kini kami masih selalu berhati-hati. Batasan dakwah kami adalah firman Alloh Swt (Katakanlah:"Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Alloh, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik)

**** **** **** ****

(2)

Siapakah yang lebih ekstrim, keras dan kaku??

Seperti biasanya kami tidak akan berjabat tangan dengan para tentara syirik sebagaimana juga kami tidak memulainya dengan memberi salam kepada mereka, dan kami selalu memahamkan kepada mereka sesungguhnya masalah jabat tangan bagi kami adalah sikap dakwah kami sebagai ungkapan dari pembeda kami dengan mereka, kami tidak akan merubahnya selama mereka masih berada di barisan undang-undang positif.
Aku menemui direktur penjara Suwaaqah dan dia bersamanya wakil, pegawai-pegawainya, juga dikelilingi para tahanan, masing-masing mengajukan permintaan dengan penuh kehinaan dan mengemis-ngemis, lalu para pembantunya mengenalkannya kepadaku, maka dia menjulurkan tangannya untuk menyalamiku lalu aku tidak mau melakukannya.
Dan aku berkata: Janganlah kamu merasa tersinggung karena aku tidak mau bersalaman dengan anda!!
Berkata pengawalnya kepada dia: Mereka itu tidak mau bersalaman dengan kita tuan!
Maka aku segera menjawab: Aku berharap anda tidak salah paham tentang masalah ini, kami menahan diri berjabat tangan dengan kalian dan tidak mengucapkan salam kepada kalian bukan karena najis yang sifatnya hissi (kasat mata) yang kami yakini ada pada diri anda, sekali-kali bukan. Akan tetapi kami menganggap diri kami adalah tentara-tentara syareat dan pasukan Al Qur-aan, karena untuk itulah kami dipenjara disini dan berkali-kali kami dipenjara, juga kami meyakini bahwa kalian adalah pasukan undang-undang positif, yang selalu berjaga-jaga siang dan malam untuk melindunginya dan meneguhkannya sebagaimana yang telah kalian akui sendiri, dan kalian telah mengenyampingkan berhukum dengan syareat Alloh maka kalian berada di satu barisan dan kami berada di barisan lain (inilah dua kelompok yang saling berseteru tentang Rabb mereka) dan kami tidak akan meletakkan tangan kami diatas tangan kalian selama-lamanya sehingga kalian meninggalkan pertolongan bagi undang-undang positif dan kalian menjadi penolong-penolong syareat sehingga kalian akan menjadi teman-teman kami yang kami cintai dan menjadi saudara-saudara kami serta kami akan bersalaman dengan kalian bahkan kami akan menolong dan membantu kalian, sampai disini beberapa para pegawainya mengusir sebagian besar para tahanan yang mendengarkan dialog ini lalu mereka membubarkannya.

**** **** **** ****

Pada hari raya yang lalu ketika penangkapan pertama aku diminta untuk datang ke kantor direktur keamanan dipenjara lalu aku masuk ke dalam tanpa memulai dengan salam atau berjabat tangan, lalu direktur mereka menunjuk kepadaku untuk duduk, lalu aku duduk dan segera mereka mengingkari aku seperti biasanya atas apa yang aku lakukan dengan tidak mengucapkan salam kepada mereka, bahwa ini semua adalah tidak ada dan akhlak-akhlak dakwah serta yang lainnya yang mereka nasehatkan kepadaku, maka aku katakan kepadanya: Akhlak-akhlak dakwah kami dibatasi oleh orang yang disifati oleh Alloh dengan firmannya (Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung) pada suatu hari beliau mewasiatkan kepada kami dengan sabdanya: (Janganlah kalian memulai salam terhadap orang-orang musyrik) sedangkan untuk berjabat tangan maka kalian telah mengetahui sikap kami terhadap kalian, dan telah kami jelaskan dakwah kami berkali-kali, maka aku tidak menyeru kepada nasehat-nasehat ini. kemudian pembicaraan mencabang tentang kesyirikan dan pengingkaran mereka tentang apa yang disifatkan kepada mereka, maka aku menjelaskan secara rinci kepada mereka macam kesyirikan pada hari ini, pengambilan mereka selain Alloh sebagai tuhan yang membuat syareat, dan tujuan mereka kepada selain agama Alloh secara syarI maupun hukum.lalu Alloh mentakdirkan masuknya seorang polisi pembawa surat-surat yang sudah tua yang tidak pernah tahu tentang kami dan tidak pernah melihat kami sebelumnya, lalu dia meletakkan surat diatas meja direktur lalu berjabat tangan dengan seluruh orang yang ada disitu satu demi satu dengan mengucapkan selamat hari raya, sampailah dia kepadaku kemudian menjulurkan tangan kepadaku dengan penuh semangat dan menghormati untuk menyalamiku seraya berkata: (Kullu Aamin wa antum bi khairin) maka aku julurkan tanganku untuk menyalaminya dan aku berkata: (Wal islam wal muslimin bi izzin wa izzatin)  kemudian dia langsung pergi. Maka aku memperhatikan bekas-bekas keheranan pada wajah para personil petugas keamanan karena mereka pertama kali melihatku bersalaman dengan seorang polisi. Berkatalah orang yang paling tua diantara mereka: Bagaimana anda bersalaman dengannya? Sedangkan anda tidak bersalaman dengan kami!! Maka aku jawab: Disetiap tempat tertentu itu ada perkataan tertentu, maka kami tidak menyakini keharaman berjabat tangan dengan kalian dan tidak bersikap keras di dalamnya sebagaimana kami bersikap keras di dalam masalah memulai mengucapkan salam kepada kalian, masalahnya adalah sebagaimana yang telah kami katakan sebelumnya kepada kalian tentang pilihan dakwahku sebagai ungkapan perbedaan, perselisihan dengan kalian dan berlepas diri dari kalian serta dari undang-undang kalian, masalah ini sudah kalian ketahui, dan telah kalian ketahui perbedaan dakwah kami dengan adanya kalian di dalam penjara ini, sedangkan kurir surat ini, sesungguhnya dia melihatku baru pertama kalinya, dan jika memungkinkan bagiku untuk menerangkan dakwah kami kepadanya pasti aku tidak akan berjabat tangan dengannya, akan tetapi kami mengira karena takutnya dia pada kalian dan tahu kalau dia segera akan pergi, dan aku juga tidak yakin akan sebab yang mendorongku untuk tidak berjabat tangan dengannya, aku takut dia beranggapan jika aku kurang beradab dengan orang tua atau karena ekstrim dan sombong serta mengikuti hawa nafsu, maka aku lebih memilih untuk mengalah dalam permasalahan ini yang kami tidak memiliki nash akan keharamannya, mencegah akan adanya kerusakan yang akan terjadi. Sedangkan terhadap kalian maka dakwah kami sudah sangat jelas dan sudah diketahui, maka tidak ada kerusakan yang kami takutkan tentang sikap kami ini terhadap kalian, kecuali kalian akan memfitnah kami..
dan dengan takdir Alloh pada kesempatan ini masuk salah seorang pengawal mereka yang bersalaman dengan mereka lalu berusaha untuk bersalaman denganku  maka aku menolak bersalaman dengannya dan aku berkata: Kamu telah tahu akan sikap kami terhadap kalian.
Maka dia berkata kepadaku: Walaupun juga ketika hari raya?. maka aku jawab: Aqidah kami ada di dalam diri kalian dan dakwah kami bersama kalian sama saja baik ketika hari raya maupun tidak. Apakah aqidah dapat berubah sesuai dengan keadaan??
Maka mereka saling memandang sesama lainnya lalu mereka tersenyum.
Lalu setelah beberapa waktu datang salah seorang diantara mereka kepadaku mengungkapkan akan kekagumannya tentang dakwah kami, dan menghormati sikap kami, dia juga mengaku kepadaku dengan perasaan sangat nampak menyesal bahwa dia berusaha untuk mengkaburkan bentuk kami di depan para penghuni tahanan supaya mereka lari dari dakwah kami dikhawatirkan mereka terpengaruh dengan kami dan mereka bergabung dengan dakwah kami, sampai dia berkata: Sungguh aku telah menyebarkan tuduhan tentang kalian bahwa kalian menghalalkan untuk memakai narkoba yang dijual dan diedarkan sesama para tahanan, aku sangat menyesal akan hal itu, dan aku tidak akan mengulanginya lagi!!! ada juga selain dia berkata kepada kami: Demi Alloh sesungguhnya kami mengetahui bahwa kalian berada di atas kebenaran dan kami mencintai kalian walau apapun yang kalian katakan tentang kami. Ada salah seorang teman kami yang mengkabarkan kepadaku bahwa ada seorang sipir yang nashrani dari para sipir penjara berkata kepadanya yang mengungkapkan akan kekagumannya tentang sikap teman-teman kami dan keteguhan mereka diatas kebenaran (Demi Alloh sesungguhnya aku sangat menghormati kalian dan mencintai kalian, sungguh suatu kehormatan jika aku dapat mencuci pakaian-pakaian kalian)

**** **** **** ****

Selain tuduhan ghuluw (berlebih-lebihan) dalam takfir yang dibuat-buat oleh musuh-musuh dakwah ini terhadap kami, karena mereka tidak mampu membantah tentang pengkafiran yang mereka lakukan, dan melakukan perbandingan hujjah (dalil) dengan hujjah, mereka juga menuduh para penyeru dakwah yang berbarakah ini dengan tuduhan ektrimis, radikal, keras dan kaku, hal itu sering kali dilakukan bukan lain karena keteguhan sikap teman-teman kami di hadapan para musuh-musuh Alloh dan karena mereka tidak mahu memberikan kehinaan pada agama mereka, khususnya ketika mereka dihubungkan dengan sikap selain mereka yang menjadi lemah dan bersikap toleran, dan permasalahan yang sebenarnya dengan musuh-musuh kami adalah sebagaimana yang dikatakan: (Kamu melemparkan penyakit kepadaku lalu kamu bersembunyi) karena merekalah orang-orang yang ekstrim, keras, kaku dan radikal, merekalah orang-orang yang suka dengki terhadap dakwah ini dan orang-orangnya, mereka menampakkan di depan manusia seakan-akan sebagai penasehat yang sangat peduli pada dakwah dan kemaslahatannya, yang dikhawatirkan nanti manusia akan lari darinya, begitulah mereka menganggap dengan disebabkan oleh beberapa sikap orang-orang yang bertauhid yang membuat mereka tidak senang, seperti penolakan kami untuk mengucapkan salam kepada mereka atau tidak mau menghormati dan memuliakan mereka seperti yang biasa dilakukan oleh orang-orang, maka orang-orang yang sudah cacat karena kesombongan dan terkena aib sikap ekstrim ini menyifati orang lain dengan kesombongan dan ekstrim. Dan jika kalian menelaah amal-amal mereka ketika berada pada satu ruangan yang tertutup, kamu mendengar kata-kata dan cara-cara mereka ketika menginterogasi orang-orang yang bertauhid dan ketika terjadi penyiksaan serta isolasi. Maka pasti anda akan mengetahui bahwa mereka itu adalah manusia yang paling jelek dan rusak akhlaknya.
Namun demikian orang-orang yang adil diantara mereka masih mengakui bahwa para penyeru dakwah ini memiliki akhlak yang paling baik, dan mereka mengungkapkan kekaguman mereka akan sikap-sikap dan dakwah-dakwah para penyeru tersebut di berbagai macam tempat. Dan contoh-contoh yang telah kami kemukakan serta yang semisalnya sangat banyak sekali.
Telah dikatakan: (Dan keutamaan pada apa yang kami lihat pada diri musuh)

Penjara Suwaaqah  Urdun  4 hari terakhir dari tahun 1420 H

Siapakah yang membuat teror?
Dan siapakah yang teroris?

Ketika aku ditahan dalam perkara yang dinamakan oleh pemerintah dengan kasus Baiatul Imam aku katakan kepada salah seorang interogator di lembaga keamanan intelejen: Tidakkah anda berfikir untuk bertaubat dengan apa yang telah kamu lakukan?
Lalu dia tertawa terbahak-bahak dan berkata: Aku harus bertaubat??!!! Aku bertaubat dari berbuat apa hah??!!!
Aku jawab: Kamu bertaubat dari memerangi agama dan para dainya.?
Dia berkata: Aku ini tidak memerangi agama, tapi aku memerangi para teroris seperti anda ini, kami telah mendapatkan di rumahmu ada bom dan granat, kamu adalah teroris maka dari itu kami menahanmu dan menahan orang-orang sepertimu, kenapa kami tidak menahan fulan dan fulan?(Dia menyebut beberapa pemimpin jamaah murjiah dan tunduk (lemah) yang termasuk orang-orang yang memerangi para dai untuk diserahkan kepada para thaghut, mereka memerangi orang-orang islam dan membiarkan orang-orang penyembah berhala, maka dari itu mereka tidak menahannya atau tidak memberikan kepada para penyembah berhala)
Aku katakan: Alasan-alasan yang kamu gunakan untuk membenarkan perbuatanmu ini tidak benar, karena kamu telah menemuiku sebelum itu terjadi hanya karena dakwahku dan tulisan-tuisanku, lalu kalian masuk ke tengah-tengah rumahku dan merusak pintuku sebanyak tujuh kali, lalu kalian mencaci maki buku-buku itu sebelum kalian mencaci maki karena mencium bau bom dan granat.
Dia berkata: Jelas dong!! Karena dakwahmu itu menurut kami lebih berbahaya dari pada bom dan granat, karena kamu mengajarkan kepada anak-anak muda untuk berlepas diri dari kami dan mengkafirkan kami.kemudian apa? Jelas anak-anak muda itu mengerti bahwa orang-orang kafir itu halal darahnya. Walaupun kamu tidak menyeru mereka untuk membunuh kami, mereka akan memikirkannya sendiri dan berusaha untuk membunuh kami, maka dakwahmu itu melahirkan para teroris, oleh karena itu dakwahmu itu lebih berbahaya dari pada bom dan granat.
Aku jawab: Ini tidak semuanya seperti itu. jika salah seorang diantara kalian masuk islam dan menjauhi dari memerangi agama maka dia menjadi saudara kami dan teman yang akan kami tebus dengan jiwa-jiwa kami, kemudian juga tidak setiap orang kafir itu dibunuh, karena disana ada Al Mustaman (Orang kafir yang mendapat jaminan) dan juga orang kafir yang tidak memerangi agama islam serta bukan militer, maka kunci apa yang kalian katakan dengan teroris itu ada ditangan kalian, kalianlah yang mendorong anak-anak muda untuk berbuat teror karena kalian memerangi agama islam, dan permusuhan kalian terhadap orang-orang islam..

**** **** **** ****

Di tahanan Al Jifr Ash Shahraawi, ketika beberapa tentara syirik dan undang-undang positif dari kantor daerah memukuli beberapa teman-teman kami dengan tongkat besar dan mendera mereka dengan kabel listrik.
Teman kami itu berkata kepada mereka: Tidakkah kalian takut kepada Alloh? Tidakkah kalian tahu disana ada adzab dan hisab? Dan sesungguhnya penjara neraka jahannam lebih besar dari pada penjara kalian ini?
Berkata salah seorang diantara mereka sambil menderanya dengan bengis: Tidak!! Aku tidak takut!!! Karena aku anti (punya penghalang) duduk di neraka jahannam
Teman kami tadi berkata: Jangan kalian katakan: Kami tidak masuk ke dalam negara yang bathil sebagaimana yang selalu kalian katakan, dan kalian beralasan bahwa kalian hanyalah seorang hamba yang diperintah, karena kalian disini adalah alat dari alat-alat thaghut dan tangan yang digunakan untuk menyiksanya kami. Lihatlah kepada atasan kalian yang berpergian ke Amerika dan dia tidak mengetahui keberadaan kalian, sedangkan kalian disini menindas dan meyiksa kami, kalian akan membawa dosa perbuatan kalian, maka jangan kalian katakan kami tidak memasukinya, pada hari kiamat nanti sebagian mengingkari sebagian yang lainnya dan sebagian akan berlepas diri dari sebagian yang lainnya. Maka mengapa kalian tidak berlepas diri dari mereka sekarang saja.
Berkata salah seorang diantara mereka: Diam saja kamu dari membicarakan kekuasaan atasanku, jika kamu tambah satu kalimat saja maka aku akan membuatmu shalat dua rakaat untuk dia.
Ketika mereka sedang menyiksa teman kami itu bertanya tentang kiblat untuk shalat wajib, maka interogator (penyiksa) itu menjawab dengan berkata: Bagi kami tidak ada kiblat dan disini tidak ada shalat.

**** **** **** ****

inilah contoh-contoh yang pernah kita alami atau dialami oleh teman-teman kami, dan tidak ada yang mengetahui selain kami dari orang-orang yang terkena cakar-cakar kedholiman lebih banyak dan lebih banyak. Janganlah kalian menghina Alloh dengan kata-kata yang jorok dan keji, dan mencaci maki agama dengan terang-terangan. Serta menghina agama dan orang-orang yang beragama.
Kemudian mereka heran dari mana datangnya dengan apa yang mereka namakan teroris??
Pada penagkapan yang terakhir, aku katakan kepada sebagian dari mereka: Kalian telah membenarkan bagi diri kalian untuk memerangi agama kami dan dakwah kami dengan hujjah (alasan) bahwa kami adalah teroris dan bahwa kalian menemukan pada diri kami ada senjata dan bom yang membenarkan bagi kalian yang kalian lakukan kepada teman-teman kami dengan menyiksa, menindas, memenjarakan dan menyakitinya, dan apa yang kalian dapatkan padaku pada saat ini pada selain tulisanku supaya kalian dapat mengkaitkan kami dengan tuduhan Al Mu-ammaraat bi Qashdil Qiyaam Bi Amaali Irhaabiyyati!! kenapa kalian menipu manusia dengan pengakuan menjaga jiwa-jiwa mereka dan memerangi teror yang ditujukan kepada mereka sebagaimana yang kalian akui.??? Kalian berbicara secara terus terang kepada mereka bahwa kalian adalah memerangi agama yang benar Tauhid yang menolak kalian dan menolak hukum kalian yang kufur, serta undang-undang kalian yang syirik dan bahwa tauhid ini mengandung baraah (sikap berlepas diri) dari kalian dan dari kesyirikan kalian apakah itu yang artinya teroris menurut kalian.
Untuk itu, kalian melancarkan peperangan terhadap agama dan pengikutnya tanpa ada ragu-ragu dan dengan mengerahkan seluruh lapisan serta menggunakan sejelek-jelek sarana-sarana penyiksaan dan penindasan dan sarana-sarana teror dan penyiksaan sebenarnya yang paling mengerikan, algojo-algojo kalian tidak takut untuk berbuat dusta, menipu dan khiyanat, serta tidak ragu-ragu dalam meneror dengan melecehkan kehormatan, melakukan kekejian-kekejian dan mengancam untuk memenjarakan istri-istri dan keluarga mereka, mengusir atau minimal mencuri sesuatu yang mereka kagum dengannya di rumah-rumah orang-orang yang bertauhid yang kalian memasukinya pada waktu akhir-akhir malam, maka mereka menakut-nakuti ibu-ibu dan anak-anak dengan harta dan senjata-senjata mereka yang mereka bersikap garang denganya terhadap anak-anak, ibu-ibu dan keluarga-keluarga kami, diwaktu yang bersamaan mereka merendahkan diri dan bersikap merunduk-runduk di depan orang-orang yahudi dan Amerika sebagai penjaga para teroris yang sesungguhnya, yang mereka bersikap terang-terangan baik mereka menghancurkan masjid-masjid kaum muslimin, menghancurkan rumah-rumah orang-orang yang tidak berdosa, membombardir kumpulan-kumpulan orang-orang yang beragama, atau menculik para dai islam, atau memenjarakan para ulama atau mengisolasi dan membuat lapar para anak-anak mereka serta membunuh wanita-wanita atau orang tua-orang tua mereka, mengusir rakyatnya, merampas kebaikan-kebaikannya dan menghancurkan perekonomian mereka
Ini semua bukanlah merupakan sebuah teror menurut orang-orang yang berdosa itu karena itu dilakukan oleh tuan-tuan mereka, karena mereka melakukkannya dibawah pelindungan undang-undang kafir dan PBB yang tunduk kepada tuannya, ini semua menurut mereka bukanlah teror, jika itu merupakan teror maka teror itu secara undang-undang adalah sah yang tidak mereka sikapi kecuali dengan senantiasa mereka dukung, karena itu datang dari ketetapan-ketetapan umat-umat yang kafir dan syareat-syareatnya!!! Yang dikuasai oleh tuan-tuan mereka yaitu Amerika, bahkan waluapun tidak begitu, sesungguhnya dia akan diam saja atau membolehkan atau mengesahkan, maka selama dia menjaga tuannya berarti dia harus menerima dosa-dosa.
Yang seperti itulah yang mereka lakukan di waktu penyiksaan atau di ruang tertutup, itu semua bukan bentuk dari teror, jika hal itu adalah teror maka teror itu dibuat untuk memenuhi mereka dan dibolehkan oleh undang-undang mereka yang kufur, walaupun dengan membunuh nyawa-nyawa dan jiwa-jiwa yang suci dan tidak berdosa.
Maka masalahnya selalu mudah dan sangat memungkinkan bagi mereka Dengan segelas kopi dan melayani dengan kekerabatan sebagaimana yang mereka katakan.!! Dan apa yang telah diceritakan oleh Mahmuud Al Uwaamalah dan Sulaiman Al Ajrami serta yang lainnya sangat jauh dengan kami 
Interogator Abu Isa As Samiin berkata: di kantor pertahanan intelejen tentang salah seorang teman kami yang ditahan: Apakah kamu mengira Abu Muhammad akan mengalahkan kami?. demi Alloh dia tidak akan bisa mengalahkan kami, sebenarnya permasalahannya jika kami mau ini sangat mudah untuk mendapatkannya, setiap orang yang teguh tidak akan berhenti dengan kejadian yang berjalan, kami akan mengatur alat pengangkut yang modern di jalan kemudian kami menelesaikan persoalannya setelah itu di warung-warung kopi

**** **** **** ****

Aku katakan ini semua menurut mereka bukan bentuk teror, akan tetapi itu adalah perbuatan yang disyareatkan yang digunakan untuk menjaga undang-undang mereka yang syirik dan untuk membenarkan agama mereka yang kufur dan untuk meridahi akhlak-akhlak mereka.
Sedangkan apa yang dilakukan oleh para dai dari berdakwah kepada Tauhid dan berlepas diri dari syirik, atau apa yang dilakukan oleh para mujahidin dari berjihad dan Idad yang disyareatkan oleh Alloh kepada mereka di sebagian besar kitab-kitab samawi (yang turun dari langit) dengan firmannya Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Alloh, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Alloh mengetahuinya. (QS. Al anfaal : 60) Ini menurut orang-orang bodoh itu sebagai teror, ekstrim, penuh konspirasi dan berkumpul untuk memerangi seluruh negaranya, juga berkumpul untuk menumpas habis seluruh kekuatan-kekuatannya serta berkumpul untuk mengintai dan mencegahnya secara terus menerus oleh menteri dalam negeri mereka.
Sesungguhnya itu bukan kebutaan mata akan tetapi kebutaan hati yang ada di dalam dada.
Lalu mereka membuat makar dengan apa yang telah nampak pada mereka sedang kami insyaAllah tidak akan meninggalkan agama, dakwah dan jihad kami walaupun makar mereka mencapai setinggi gunung Cukuplah Alloh sebagai wali dan cukuplah Alloh sebagai penolong"
Lalu mereka membuat tipuan-tipuan sebagaiamana yang telah nampak pada mereka. dan tidaklah tipu daya Firaun itu kecuali dalam kecelakaan dan tidaklah tipu daya orang-orang kafir itu kecuali dalam kesesatan. Dan Alloh akan memenangkan urusannya akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya

Allah adalah pelindung kami sebaik-baik Pelindung dan Penolong kami.
Thaghut adalah pelindung mereka sejelek-jelek pelindung dan penolong.

Menyingkap kasus orang-orang yang tertuduh
Dalam gerakan (Baiatul Imam)

Al hamdulillah. Shalawat serta salam atas Rasulillah..
Aku ditanya oleh seorang interogator yang bengis di kantor pertahanan intelejen (Ali Amiin Barjaaq) dan dialah yang menulis BAP saya sebelum dilimpahkan kepada kejaksaan di dalam perkara yang dinamakan dengan (Gerakan Baiat Imam).
Dia berkata: Jelaskanlah kepadaku tentang pemikiranmu secara ringkas?!!
Maka saya katakan: Aku tidak punya pemikiran khusus dalam hal ini  ini adalah dakwah dan agama.
Dia berkata: Apa!! Jelaskan kepadaku tentang dakwahmu secara ringkas.!
Yaitu dakwahnya seluruh para Nabi,   aku bersabar dengannya dan saya ringkas hanya dengan dua kata (beribadahlah kepada Alloh dan jauhilah thaghut)
Dia bertanya: Apa yang kamu ketahui tentang thaghut?
Aku jawab: Itu adalah istilah umum setiap apa yang disembah selain Alloh dan dia ridha dengan ibadah tersebut. Dan contoh yang paling jelas pada zaman kita hari ini adalah para penguasa yang membuat-buat hukum menandingi Alloh dan berhukum dengan hukum undang-undang positif.
Dia berkata: Perkataan ini mencangkup seluruh pemerintah?
Aku jawab: Ya!! Mencangkup seluruh pemerintahan.
Dia bertanya: Apakah juga pemerintahan di Urdun?
Aku jawab: Ya!! Begitu juga dengan pemerintahan Urdun.
Lalu dia berhenti menulis dan melihat kepadaku dengan pandangan yang jelek dan berkata: Aku tulis ucapanmu (Dengan pengecualian pemerintahan Urdun).
Aku katakan: Tidak!! Tulis juga pemerintahan Urdun.

**** **** **** ****

Wa badu: Maka kalimat ini (Beribadahlah kepada Alloh dan jauhilah thaghut) adalah manhaj kehidupan bagi setiap orang yang bertauhid dan dakwahnya yang wajib untuk tidak di langgar, Alloh Swt berfirman: (Dan telah kami utus pada setiap umat seorang Rasul supaya mereka beribadah kepada Alloh dan menjauhi thaghut, maka diantara mereka ada yang Alloh beri petunjuk dan ada diantara mereka yang mendapatkan kesesatan) (QS. An Nahl : 36)
Karena itu adalah dakwah seluruh para Rasul, dan warisan mereka yang diwariskan kepada para pengikutnya dan penolong agama mereka disetiap zaman.
Dan itulah makna kalimat tauhid (Laa ilaaha Illallah) oleh karena itu Alloh berfirman dalam ayat yang lain (Dan tidaklah kami utus sseorang Rasul sebelum mereka kecuali kami wahyukan bahwa tidak ada ilah selain Aku maka sembahlah Aku).
Kalimat yang agung ini adalah tali yang kuat yang Alloh ikatkan dengan keselamatan dan kemenangan hanya dengannya.
Allah Swt berfirman: (Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Alloh, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
Dan untuk dua kalimat yang agung ini ada dua rukun yang tidak akan diterima salah satunya kecuali dengan keduanya:
Keduanya adalah An Nafyu dan Istbaat (peniadaan dan penetapan).
Peniadaan adalah (Laa ilaaha) (tidak ada ilah) dan telah datang tafsirnya secara rinci tentang dakwah para nabi di dalam firman Alloh (Dan jauhilah thaghut)
Sebagaimana juga telah disebutkan untuk menerangkan tentang tali yang kuat dengan firman Alloh Swt (Dan barang siapa yang mengingkari thaghut) termasuk di dalamnya adalah mengingkari setiap apa yang disembah selain Alloh, konsekwensi dari hal itu adalah berlepas diri dari orang-orang yang menyembah selain Alloh dan menjauhi mereka, membenci mereka dan membenci agama mereka serta undang-undang mereka yang bathil
Sedangkan untuk itsbat (penetapan) (Illallah) (selain Alloh) telah disebutkan tentang dakwah para nabi sebagai tafsirnya dengan firman Alloh Swt: (Sembahlah Alloh), termasuk didalamnya mengesakan niat ibadah hanya untuk Alloh Swt, dan mengesakan kehendak dan tujuannya dan konsekwensi dari hal itu adalah berwali kepada wali-wali Alloh dan membela hamba-hambanya dari orang-orang mukmin serta menyayangi mereka, mengharapkan kemuliannya, kehormatan, dan pertolongan mereka serta membela agama mereka dan undang-undang mereka.
Untuk mewujudkan (praktek) dari kalimat ini pada kondisi kita hari ini adalah menjadi:
Menafyikan atau menghilangkan (Laa ilaaha) (tidak ada ilah) dengan mengingkari agama dan undang-undang setiap thaghut dan aturan-aturannya serta hukum-hukumnya yangn bertentangan dengan syareat Alloh…
Membenci dan berlepas diri dari tuhan-tuhan dan pembuat-pembuat syareatnya, penjaga-penjaganya, intel-intelnya, tentara-tentaranya dan penolong-penolongnya yang mereka selalu begadang untuk menjaganya dan berbuat untuk meneguhkannya dan mewajibkan dirinya untuk menyembahnya.. serta permusuhan mereka sehingga mereka berlepas diri dari kekafiran dan kebathilan mereka dan mereka hanya beriman kepada Alloh saja.
Dan penetapan (Illallah) (Kecuali Alloh) dengan hanya ridah kepada Alloh saja sebagai Rabb, yang disembah, yang membuat syareat, dan membuat hukum, dan dadamu merasa lapang dengan hukum-hukumnya. Kamu tidak merasa keberatan dengan syareat-syareatnya dan menyerahkan diri kepadanya dengan penuh totalitas, kamu mencintai para penolongnya dari para ahli tauhid yang menyeru untuk berhukum dengannya. Dan yang berjihad untuk membela benderanya. Serta kamu bergabung dengan mereka dalam satu barisan dan menginginkan untuk membela dan memuliakan mereka.
Inilah ringkasannya yang paling pendek, ringkasan dakwah kami. Kepadanyalah kami menyeru manusia, di atasnya kami hidup  insyaAllah -  dan diatasnya pula kami mati dan bertemu dengan Alloh.
Kami berdiri untuk menyeru manusia kepadanya. Maka kami mengumumkan untuk nerlepas diri dari para thaghut yang menyelisihi Alloh dan sembahan-sembahan mereka, pembuat-pembuat syareat mereka dan tuhan-tuhan mereka yang bermacam-macam. Kami menyeru manusia untuk berlepas diri dari mereka dan dari undang-undang positif mereka yang kafir menuju kepada ibadah hanya kepada Alloh saja, mengikuti syareatNya yang suci dan berhukum hanya kepadaNya saja. Keluar dari ibadah kepada manusia dengan segala bentuknya menuju ibadah hanya kepada Alloh, Rabbnya manusia.
Lalu penguasa ini membidikkan panah permusuhannya kepada kami. Dan para petugas keamanan, intelejen dan tentara-tentara mereka menguasai kami.
Sehingga saudara-saudara kami di berbagai penjuru dan tempat menjadi buronan, sebagian mereka menjadi lemah, sebagian yang lain ada yang terbunuh dan ada yang dipenjara, tidak karena sesuatu yang lain kecuali karena mereka hanya mengatakan: Rabb kami hanyalah Alloh semata, kami tidak akan menyekutukannya dengan tuhan atau pembuat syareat atau hukun selainNya.
Lalu dari sisi jubir (juru bicaranya) serta berbagai macam media elektroniknya mengomentari.. untuk menusuk, menipu dan mengkaburkan para penyeru dakwah yang agung ini. maka kadang-kadang mereka menuduhnya dengan ekstrimis, dan kadang-kadang mereka menuduhnya dengan fundamentalis.yang lainnya menyebutnya dengan teroris. Padahal para thaghut telah melakukan dan selalu melakukan setiap orang yang bertauhid dan para penyerunya dengan berbagai penyiksaan dan penindasan serta melakukan teror baik secara pemikiran, baik secara maknawi maupun secara jasadi: (Kamu melemparkan penyakitnya kepadaku lalu kamu bersembunyi).
Mereka mengira bahwa dengan berbagai macam teror-teror ini mereka dapat menghentikan dakwah yang agung ini dan dapat memadamkan cahaya Alloh yang terang. Maka mereka telah tertipu, merugi dan menanggung kerusakan karena Alloh akan menyempurnakan cahayaNya walaupun orang-orang musyrik membencinya.. walaupun para thaghut membencinya. Maka inilah dakwah tauhid yang akan meninggi dan naik di pusat negeri mereka. dan di tengah-tengah penjara mereka yang akan bergetar sel-selnya. akan bergemuruh karena teriakan-teriakan mereka. disisi penguasa mereka. lalu ikhwan-ikhwan kami disetiap tempat membawa benderanya berkibar tinggi-tinggi walaupun para thaghut itu sangat membencinya yang menyatakan dengan terang-terangan di tengah-tengah mereka. dan menjadikan tengkorak-tengkorak mereka sebagai tangga untuk kemuliaannya. Mereka kenyang dengan darah-darah mereka. mereka menggadaikan jiwa-jiwa mereka. mereka berjanji untuk menanamkannya hingga mereka bertemu dengan Alloh. Mereka tidak memperdulikan borgol, atau algojo-algojo atau penjara. Dan tidak ada yang menolak mereka dengan izin Alloh dari pertolongannya berupa teror, penyiksaan atau dengan penindasan.
Inilah jalan kami kami tidak akan melanggarnya atau kami ridha itu diganti. Kami menjual dunia kami karena untuk itu dan kami akan menggadaikannya dengan jiwa-jiwa kami, anak-anak dan keluarga kami. Kami telah berjanji kepada Alloh untuk tetap teguh diatasnya dan kami tidak akan merubah atau menggantinya..
Antara menuju kemenangan di dunia
Atau menuju kepada Alloh selama-lamanya
Kami memohon kepada Alloh semoga Alloh memberi keuntungan dengan jual beli kami dan meneguhkan kaki-kaki kami dan menjadikan baik akhir kehidupan kami serta memberi pertolongan atas kaum kafirin.

**** **** **** ****

Jika kalian telah mengetahui hai saudaraku yang bertauhid. Maka akan jelas bagimu kebohongan dari apa yang disandarkan kepada kami oleh wartawan-wartawan penguasa dengan penuh kebohongan dan kedustaan. Maka akan tersingkap dan nampak bagimu tentang kebanyakan apa yang dituduhkan kepada kami dengan penuh kedustaan dan kebohongan..
Kami bukanlah suatu organisasi yang terjadi dengan sendirinya. Atau suatu kelompok yang ekslusif personil-personilnya yang hanya berwala sebagian dengan sebagian yang lainnya tanpa secara keseluruhan dengan kaum muslimin.bukan!!! ini di dalam agama kami adalah suatu bidah (sesuatu yang baru) yang tidak ada keterangan dari Alloh yang akan memecah belah kesatuan umat kami dan menjadikan mereka tercerai berai serta menjadikan umat berkelompok-kelompok dan bersuku-suku yang setiap masing-masing kelompok membanggakan dirinya sendiri.
Sebagaimana juga kami menolak untuk menamakan atau mensifati diri kami dengan nama selain yang Alloh berikan nama kepada kami (Dan Alloh menamakan kalian dengan kaum muslimin bagi orang-orang terdahulu dan sekarang supaya Rasul itu menjadi saksi bagi kalian dan kalian menjadi saksi bagi Rasul tu maka tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan berpegang teguhlah kepada Alloh, Dialah pelindung kalian dan Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong).
Dari situlah diketahui bahwa sebutan (Organisasi Baiatul Imam) adalah sebutan yang bohong atas kami yang disematkan pada kami oleh intelejen. Padahal kami tidak ada hubungannya sama sekali baik hubungan dekat maupun jauh dengan sebutan ini, dan kami juga tidak punya imam tertentu yang kami baiat atau mengharuskan bagi kaum muslimin untuk berbaiat dengannya sebagaimana yang telah dilakukan oleh kebanyakan firqah (kelompok) maupun jamaah-jamaah, sehingga perkaranya mengakibatkan cenderung kepada pengkafiran bagi orang yang tidak berbaiat dengan imam yang mereka akui.. kami berlepas diri dari Alloh dari semua ini. dan kami tidak mengharuskan bagi diri kami sendiri atau seorangpun diantara manusia untuk berbaiat kepada seorang amir atau imam tertentu yang tidak mampu melindungi mereka di dalam menghadapi kondisi kenyaatan ini, dan dalam kondisi dimana tidak ada kekuasaan, negara dan kekuatan kaum muslimin akan tetapi kami menyeru kaum muslimin supaya membaiat diri mereka sendiri untuk Alloh dan untuk membela agamanya serta syareatnya yang telah dihinakan oleh kebanyakan manusia.
Allah Swt berfirman: (Sesungguhnya Alloh telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Alloh, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Alloh di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Alloh? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar) (QS. At Taubah : 111).
Kami menyeru mereka untuk membela agama Alloh. Dan berpegang teguh kepada tali Alloh yang kuat serta berlepas diri dari para thaghut dan pembela-pembelanya.
Hal itu telah kami laksanakan baik dengan pelajaran, ceramah-ceramah maupun tulisan-tulisan. Dan seluruh buku-buku kami semunya mendengung-dengungkan kalimat yang agung ini, konsekwensi-konsekwensinya dan tali-talinya yang kuat. Kami tidak mengumpulkannya kecuali dengan ikatan tauhid. Dan ukhuwah iman. Organisasi yang telah bergabung dengannya dan yang kami berwala dengannya adalah jamaah seluruh kaum muslimin. Dan personil-personil (anggota-anggota)nya adalah setiap orang yang bergabung dengan kebenaran pada agama ini. mereka memiliki hak atas kami untuk menyeru, mengajari dan berwala kepada mereka. dan kami hanya mengharapkan apa yang ada disisi Alloh untuk menjadikan kami termasuk dari kelompok Thaifah Manshuurah yang Nabi bersabda tentang itu (Akan selalu ada dari umatku yang nampak (menang) diatas kebenaran yang tidak peduli dengan orang-orang yang menyelisihi mereka dan orang-orang yang menghina mereka sehingga datang urusan Alloh dan mereka tetap seperti itu)

**** **** **** ****

Yang harus diingat dalam hal ini karena penguasa ini telah menyebut kami oleh wartawan-wartawan mereka berkali-kali dengan nama ini (Gerakan Baiatul Imam). Maka juga harus kami terangkan bahwa kami tidak mempunyai hubungan dengan nama ini baik secara dekat maupun hubungan secara jauh.
Dan yang terakhir sesungguhnya sikap kami berlepas diri dari nama dan organisasi ini bukan kami menerangkannya karena takut kepada para thaghut dan pengadilan serta undang-undang mereka, tidak!!! Demi Alloh Tidak!! Sungguh telah kami terangkan dan kami jelaskan juga kami katakan dengan terang-terangan apa yang lebih berbahaya menurut mereka dari pada ini semua, dengan karunia Alloh. Akan tetapi kami menerangkannya hanya karena didasari dan dipandang dari sisi syareat saja, kami sebagaimana yang telah lalu menolak untuk membatasi diri dengan sebuah organisasi tertentu yang berwali karenanya dan membenci karenanya. Dan kami tidak membangun kebidahan sedikitpun tentang kepemimpinan dan kepemerintahan yang menyelisihi petunjuk Nabi Saw, dan yang seperti tersebar dikebanyakan barisan organisasi-organisasi pada zaman ini.
Allah berkata yang benar dan memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Ditulis oleh :
Abu Muhammad Al Maqdese
Dan teman-temannya yang dikait-kaitkan dengan nama ini

Penjara Suwaaqah Syawal 1416 H. 

Diterjemahkan oleh:
Muhammad Ar Rahiil

Penjara Klas I LP Cipinang 19 Dzul Hijjah 1426 H

[ Read More ]

    close
    Banner iklan disini

    Kunjungan Anda

    Total Tayangan Halaman