Oleh : Muh. Alie marzen
(Editor www.ashabul-muslimin.tk)
Siapapun anda masih bocah atau dewasa saya ajak anda berfikir tentang perubahan peradaban bangsa indonesia dari zaman ke zaman yang semakin menghawatirkan. Jika menghitung dari jaman majapahit hingga tahun 1990 penduduk indonesia mencapai 179.378.946 jiwa,sedangkan tahun ini mencapai252.370.792 jiwa bertambah 33 juta penduduk selama 25 tahun, jadi pertahun ada 1,32 jutaan manusia baru lahir kebumi indonesia. tp mungkin hanya 100 orang bayi dari sejuta 300 ribu bayi yang akan memimpin perubahan dan kemajuan bangsa dimasa depan.
Kita melihat carut-marutnya kondisi negri ini dari persoalan krisis moral, krisis agama, krisis ekonomi, krisis pendidikan, meningkatnya kemiskinan, meroketnya harga pangan, sulitnya mendapat lapangan pekerjaan yg tidak seimbang dengan peledakan penduduk yang begitu pesat, kesenjangan sosial dsb yang semakin menambah derita bangsa yang mayoritas muslim ini. Hal itu karena sudah lemahnya keimanan umat islam indonesia yang 80% mendominasi indonesia dan kerusakan moral generasi muda yang makin sulit dibendung, padahal kalau generasi ini rusak apakah anak cucu mereka tidak lebih rusak? Bukankah bibit jelek menghasilkan buah yang jelek pula.? Bayangkan 10 tahun setelah anda membaca tulisan ini apa yang terjadi.?
Krisis ahlaq dan krisis ekonomi merupakan kelanjutan dari krisis agama. Kita tengok tahun 90 an meski jaman belum secanggih sekarang, manusia belum terlalu mengenyam bangku sekolah, tetapi soal pangan murah, masih banyak lowongan pekerjaan, sawah ladang masih luas, belum banyak pemukiman, udara masih segar belum banyak kendaraan bermotor dan macet seperti sekarang karena setiap tahun 10 juta kendaraan diproduksi, dan kehidupan interaksi sosial masih serasa harmonis, karena dulu belum ada listrik, apalagi hp android, laptop, jejaring sosial facebook, bbm mesenger, whatsapp, line, twitter instagram dsb. Semua itu belum ada. Memang semua itu ada sangat membantu komunikasi karena kecepatan pesan sms atau pesan chating yang dikirim menyamai kecepatan cahaya, karena pesan sms dan internet menggunakan pita/gelombang radio / elektro magnetik sebagai media transmisinya. Bayangkan kecepatan cahaya itu sama dengan 300000 km per detik. Bukan per jam loh. Makanya satu detik pesan dikirim dia mengelilingi bumi 7 kali dalam sedetik, karena begitu cepat luar biasa makanya dunia ini juga cepat berubah. Berbeda dengan dulu kirim pesan surat pakai kantor pos yang mengirim manusia (dulu kita mengenal Pak POS bukan?) pake kendaraan bermotor yang mungkin kecepatan rata2 60 km/jam sehingga sekarang dikirim seminggu kemudian baru sampai atau sebulan kemudian jika kita mengirim surat keluar negri. Kalau sekarang kita mengirim email (surat elektronik) sekarang dikirim, 1/8 detik udah sampe ujung dunia. Apakah anda bisa membayangkan cepatnya pesan bbm atau sms anda yang dikirim kepada teman atau saudara anda?
Yah ternyata cepatnya komunikasi dan teknologi yang ternyata semua itu hanyalah menambah rusaknya kondisi sosial negri ini, dan melenyapkan 'surga anak2' yaitu menghilangnya permainan tradisional yang justru melatih mental yang baik untuk masa depan. Kemudian hadirnya zaman gadget ini merubah fisik anak2 menjadi puber lebih awal, kasian mereka yang baru berumur belasan harus mengalami galau akibat mabuk asmara, yang mereka sendiri tak tahu maknanya.
Ayah saya memang seorang yang tak tahu baca tulis dan teknologi tapi nasehat beliau lebih aku ingat daripada pemikir sarjana yang tak tahu adab dan beragama yang semakin banyak orang begituan dijaman ini. Nasehat beliau adalah meski zaman berubah tapi kita harus menjaga martabat kita bangsa indonesia yang berciri khas sopan santun dan unggah-ungguh tetap dijaga. Apalagi kami keturunan suku jawa. Tentu dari dulu sudah terkenal budaya moralnya tapi mulai luntur dan hilang bersama lahirnya generasi baru yang makin kebarat-baratan.
Inilah kenyataan bangsa kita dewasa ini, saya (penulis) seakan seorang penjelajah waktu yang hanya bisa sedikit menjabarkan perubahan peradaban dinegri ini. Semoga jadi pelajaran moral bagi kita semua. Mungkin sekarang ini hanya saya atau mungkin hanya sebagian orang juga merasakan perubahan dunia yang begitu buruk, saya merasa sedikit sekali menjumpai dan sangat sulit menemukan manusia yang sopan beradab dan berakhlaq jujur. Karena sifat bangsa ini makin meniru bangsa barat, padahal sifat mereka itu berkiblat pada fir'aun dan kaum ad atau tsamud yang dihancurkan karena kesombongan dan kerusakan moral mereka.
Nasehat opini saya:
jadilah manusia yang pantang menyerah dalam bersaing, kalah menang, berhasil gagal bkn urusan. Adab dan akhlaq nomor satu dibanding keilmuan dan pendidikan. Karena manusia yang berilmu tak tahu akhlaq dia akan jadi penipu ulung masyarakat, sedangkan orang alim ahli agama sedang dia tidak berakhlaq maka dia hanya jadi orang munafiq pemecah persatuan bangsa.
Mari kita berdoa semoga umat islam makin maju dalam berfikir dan maju dalam membangun peradaban yang damai dan berahlaq luhur. Amin
Wallahualam