Oleh : Muhammad A. Samaaun
(pembina Majelis Ashabul Muslimin)
Mukadimah Hadits
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji sawi."
(HR. Muslim )
Tulisan ini kami buat bukan untuk siapapun melainkan untuk umat islam yang merasa diri lebih baik dan lebih mulia daripada yang lain sehingga menimbulkan sifat ujub yang merusak amal dan merusak hati. Ujub ibarat berhala yang tidak nampak yang terdapat dalam hati manusia, karena seakan-akan manusia menyembah dirinya sendiri ketika sifat ini menguasai jalan pikirannya.
FENOMENA TA'ASHUB (FANATIK GOLONGAN)
Kita patut heran dijaman akhir ini (jaman sekarang) umat islam itu jumlahnya sangat banyak (mungkin lebih dari 2 miliar) namun disana-sini ditindas orang kafir yang jumlahnya sebenarnya sangat sedikit mungkin sekitar 2 jutaan (semisal yahudi yang menghuni israel), ibarat 1000 umat islam dipermainkan 1 orang yahudi, sungguh ironis sekali bukan?. Jika kita bertanya kenapa? maka jawabannya secara logika adalah jumlah yang banyak tidaklah menentukan kemenangan, tapi yang menentukan kemenangan adalah kualitas bukan kuantitas.
Ibarat kerikil kecil pasti menang melawan buih yang sangat banyak. itulah yang terjadi sekarang ini. Menurut Rasulullah saw penyakit wahn (cinta dunia, dan takut datangnya kematian) sebagaimana sabda beliau :
"Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan". Kemudian ada sahabat yang bertanya: "Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit [sehingga bisa mengalami kondisi seperti itu]?". Rasulullah Saw menjawab: "Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah [yang dengan mudah dihanyutkan ke sana ke mari]. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian." Ada sahabat yang bertanya lagi: "Wahai Rasulullah Saw, apakah wahn itu?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."
(HR. Imam Abu dawud & Imam Ahmad)
Kita patut bertanya darimanakah sumber penyakit wahn (cinta dunia) itu. Itu adalah berawal dari hati yang lalai mengingat Allah dan sifat rakus nan tamak yang telah menjangkiti hati umat islam hari ini. Kalau sudah muncul sifat itu kemudian masing-masing individu atau golongan akan berlomba-lomba mencari harta dan berlomba dalam membesarkan partainya, mereka berdakwah bukan atas nama agama, tetapi atas nama partai (golongan) mereka, meskipun mulut mereka teriak "ini demi persatuan islam".
Kemudian dengan sombongnya, masing-masing golongan mengatakan golongan sendiri paling benar sambil memvonis saudaranya (orang muslim) atau partai lain sesat kek.., bid'ah kek.., kafir kek.., tidak nyunah kek.. dan sebagainya. Dan lebih aneh, cuman gara-gara penampilan, semisal yang ini cingkrang yang satunya nggak, yang ini jenggotan yang itu dagunya polos, yang ini bergamis yang itu pakai kaos, yang ini cadar yang itu jilbab biasa itu saja sudah jadi ajang buat keributan dan terkadang kepada tetanggapun jadi tidak pernah akur. Kemudian dari fakta ini saya bertanya, terus mana bukti sunah yang mereka gemborkan padahal salah satu keutamaan sunah yang paling besar adalah ramah dan saling tegur sapa dan mengucapkan salam kepada sesama muslim, bukan sekedar penampilan saja dibesar-besakan. Kalau gitu sama kayak pertandingan bola dong! beda warna pakaian doang terus supporternya malah tawuran ribut sendiri. Sungguh aneh, mana bukti intelektualitas kita sebagai hamba yang bertakwa???
"Emang Surga Milik Nenek Moyang Lu ! "
Lebih aneh daripada yang aneh. Mereka mengklaim diri mereka adalah golongan yang selamat dan pasti masuk surga. Pantaskah mereka berkata begitu? padahal surga itu milik Allah, bukan warisan nenek moyang mereka. Dan padahal Allah SWT membenci orang yang berbangga diri, suka mengklaim sesuatu yang belum tentu kebenarannya, suka bangga diri dengan ilmunya !. Orang macam mereka memang patut dikasih imbalan kata plesetan "gampang banget ya kau berkata, emang surga milik nenek moyang lo !"
Begitulah, sungguh kesombongan adalah sifat paling berbahaya sehingga semua ilmu yang ada dalam sanubari hilang seketika ketika seorang hamba menyombongkan diri kepada yang lainnya, dia tidak ingat bahwa kesombongannyalah yang telah menyebabkan umat islam ini berpecah belah, kesombonganlah yang menyebabkan umat ini kehilangan arah. Persoalannya sebenarnya bukan karena perbedaan cara ibadah (fikih) semata atau cuman beda warna dan jenis pakaian saja, ini sebenarnya adalah masalah kejiwaan umat islam hari ini yang dipenuhi dengan sifat warisan iblis (sombong).
Yang menyebabkan masalah kecil menjadi membesar berubah menjadi perpecahan tak berujung. Sementara dibelakang bangsa musuh semacam setan dan para kafirin, bertepuk tangan gembira ria karena menang tanpa melawan. Itulah sebenarnya yang kebanyakan terjadi sekarang, kebanyakan umat islam suka sekali membanggakan golongan sendiri, sehingga yang terjadi bukannya persatuan dan yang terjadi justru perpecahan. Kalau sudah berpecah belah yang terjadi adalah musuh memanfaatkan situasi tersebut untuk semakin melemahkan dan melumpuhkan umat islam. Akhirnya terjadi pembantaian dan penjajahan fisik dan moral yang tak terelakkan.
Bahaya merasa "Guwe Paling Bener"
Ta'asshub atau yang dikenal fanatic kepada perorangan atau kelompok tertentu, hal tersebut terjadi ditengah-tengah masyarakat dan tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan berdasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah.
Memang pada jaman dahulu para sahabat nabi saja seringkali dikelompokkan menjadi dua golongan, yakni Muhajirin (orang yang berhijrah dari Makkah ke Madinah) dan Anshar (orang Madinah yang memberi pertolongan kepada orang Makkah yang berhijrah). Pada dasarnya golongan-golongan itu tidak masalah selama tidak sampai pada fanatisme yang berlebihan sehingga tidak mengukur kemuliaan seseorang berdasarkan golongan. Wahai kaum muslimin sesungguhnya perbedaan itu takdir Allah SWT, akan tetapi Allah menciptakan manusia berbeda-beda, bersuku-suku dan beragam macam budaya dan sifatnya bukan bertujuan untuk saling mencaci , menghina, saling menindas, menjajah dan saling bunuh antara satu dengan yang lainnya akan tetapi bertujuan supaya kita saling kenal mengenal dan menyambung tali silaturahim. hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS 49:13).
Itulah wahai saudaraku, pahami dan hayatilah. Kita manusia semua sama entah itu kulit hitam, kulit putih, kaya, miskin, tinggi, pendek, tampan, jelek, cantik, dekil, presiden, rakyat, mentri, petani, direktur, kondektur, bahkan kafir dan muslim semuanya sama dihadapan-Nya, karena kemungkinan kafirpun bisa menjadi mualaf (orang baru masuk islam) jika Allah telah menghendaki hidayah baginya.
Allah hanya memandang satu perbedaan , Yaitu IMAN DAN TAKWANYA.
Sebagai mana firman Allah SWT dalam ayat tersebut ". Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa". Allah sama sekali tidak pernah memandang rupa wajah dan penampilan, keturunan atau bahkan keilmuan. Allah hanya memandang seberapa besar ketaatan seorang hamba kepada-Nya. Orang berilmupun kalau tidak bertakwa pastinya ilmunya digunakan untuk merugikan orang lain. Orang alimpun kalau tidak bertakwa pastinya ia akan menggunakan ilmunya untuk memperoleh kedudukan dimata manusia dengan menjual agamanya. Naudzubillah.
Manakala seseorang memiliki fanatisme yang berlebihan terhadap golongan kemudian ia senantiasa berbangga diri dengan golongannya tersebut, tidak memungkiri sehingga segala pertimbangan dan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan golongannya, bukan berdasarkan nilai-nilai kebenaran dari al-Qur'an dan perkataan Rasulullah SAW.
Maka jika sudah masuk dalam hal ini sudah tidak bisa dibenarkan. Dan berhak memperoleh gelar sesat karena memutuskan sesuatu atas dasar hawa nafsu, sebagaimana firman-Nya
Katakanlah:" Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada (petunjuk Allah dan Rasul-Nya) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar ".
"Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(Al-Qashash Ayat 49 – 50)
Inilah yang disebut dengan ashabiyah yang sangat dilarang di dalam Islam. Apalagi bila seseorang sampai mengajak orang lain untuk bersikap demikian, lebih-lebih bila seseorang siap mati untuk semua itu, maka Rasulullah Saw tidak mau mengakui orang yang demikian itu sebagai umatnya, hal ini terdapat dalam hadits Nabi Saw:
Bukan golongan kami orang yang menyeru kepada ashabiyah, bukan golongan kami orang yang berperang atas ashabiyah dan bukan golongan kami orang yang mati atas ashabiyah
(HR. Abu Daud)
Dan lebih buruk lagi adalah siapapun yang mengajak umat islam kepada perpecahan maka sesungguhnya dia orang musyrikin, bukan orang mukmin. Karena dia beramal dan berdakwah semata-mata untuk golongannya, dia menyembah golongan itu, bukan menyembah dan beribadah kepada Allah. Wahai kaum muslimin, ini sungguh masalah berat. Waspadalah ta'ashub golongan.
APA ITU SOMBONG ?
Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya, Rasulullah Saw bersabda:
Sombong (takabur) itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain
(HR. Muslim).
Jadi kesimpulannya menurut hadits ini adalah tepat dengan kondisi umat islam hari ini, yaitu suka meremehkan/menolak kebenaran islam yang sesungguhnya kemudian merasa benar dengan pendapatnya dan diringi menhina dan mencela orang muslim lainnya.
Sombong sangat berbahaya. Sombong merupakan sifat iblis laknatullah, dengan sebab itulah ia divonis ingkar/kafir kepada Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang sujud. Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman: turunlah kamu dari syurga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina (QS Al-Araf [7] ayat 11-13, lihat pula QS 40:60)
DAMPAK DAN BAHAYA SIFAT SOMBONG
Sebenarnya ada banyak dampak buruk atau bahaya dari sifat sombong ini, namun kita akan menyebutkan pokoknya saja, diantara adalah:
Pertama, Tidak senang pada saran apalagi kritik.
Hal ini karena ia sudah merasa sempurna, tidak punya kekurangan, merasa jalannya paling benar dan merasa ia golongan yang selamat dan pasti masuk surga. Apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman dan ilmu agama yang mapan, ia akan semakin menyombongkan diri kepada pencari ilmu yang lebih muda dan kepada masyarakat sekitarnya, karena ia anggap kebanyakan umat islam adalah awam dan ia sendiri paling alim.
Ia tidak mau menoleh ketika tidak dipanggil pak Ustadz, pak Kyai, Pak Haji. Ia memandang remeh orang yang ilmunya belum setara dengan dia, ia tidak mau menegur sapa dengan orang yang ia pandang lebih rendah ilmunya, dan tidak sepaham dengannya. Apalagi karena dia merasa mendapat gelar intelek atau sarjana. Kesombongannya tambah berlipat ganda. Namun tak sadarkah dia, bahwa ia sedang menumpuk dosa-dosa besar yang nyata. Diakhirat nanti menjadi api yang siap membakar semua amal shalihnya, dan menjadi siksa pedih baginya. Naudzubillah.
Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain,
Hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, mencaci, mencela permusuhan hingga pembunuhan.
Bahkan lebih buruk lagi diantara mereka memfitnah dan mencela dengan atas nama agama, berdebat dengan dalil Qur'an dan Hadits hanya untuk menumbangkan reputasi golongan lainnya, mereka berdebat bukan semata-mata mencari kebenaran, tapi barangkali untuk mencari keributan. Sehingga Islam menjadi terkesan jelek karena katanya inteleknya sibuk ribut sendiri. Sangat pantas bila seorang yang sombong itu masuk neraka, karena agama telah direndahkannya dan diinjak-injaknya dengan perilaku kesombongannya. Ia tak peduli salah dan benar yang penting rasa bangga dirinya terpenuhi. Semua ilmu yang telah ia pelajari sirna seketika dalam hatinya. Ibarat ilmunya hanya masuk sebatas kerongkongan saja. Tunggulah waktunya, diakhirat ilmunya akan menjadi penuntut bagi segala tingkah lakunya. Dia mendapatkan hisab yang sangat berat diakhirat.
Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar,
Itu karena kesombongan telah menutupi mata hati mereka. Sehingga peringatan dari al-Qur'an, hadits, dan apalagi cuman nasehat manusia tidak digubris sama sekali karena takut bila mereka mengatakan "oh iya, anda benar dan saya yang salah, maafkan kehilafan saya". Atau mereka mengakui kesalahan mereka. Mereka takut harga diri / reputasi mereka jatuh, padahal anggapan kosong seperti ini adalah desas desus iblis yang ditiupkan kepada hati yang sombong. Padahal tidak ada cela bagi orang yang bertaubat, karena manusia memang tempat salah dan dosa. Sungguh orang sombong pasti menemui kebinasaan.
Hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur'an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS An-Naml [27]: ayat 14).
Keempat, Sombong merupakan sifat warisan iblis laknatullah
Sifat sombong ini sebenarnya sifat jelek "tertua" dari yang pernah ada. Karena pada jaman dahulu sebelum bangsa manusia (bani adam) diturunkan kebumi. Iblis diperintah untuk bersujud (tunduk dan patuh) kepada nabi Adam as. Namun karena dia merasa lebih tinggi kedudukannya daripada adam dia (iblis) menolak dengan kesombongan. Dan hal itu ia lakukan terang-terangan dihadapan Allah. Sehingga segala kemuliaan iblis sebagai pemimpin para malaikat dicabut dan diganti dengan kehinaan dineraka jahanam. Naudzubillah
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kalian kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir" (QS. Al Baqarah:34)
Kelima, Dibenci Allah Swt , yang menyebabkannya tidak akan masuk surga-Nya
Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw yang mulia dalam mukadimah tulisan ini yaitu tidak akan masuk surga siapapun manusia yang didalam hatinya ada kesombongan meski seberat biji sawi. Meskipun amalnya seberat bola bumi akan tetapi hal itu tiada berarti dihadapan-Nya. Karena Allah SWT sangat benci sifat sombong .
didalam al-Qur'an, Allah Swt berfirman:
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman:18)
Dan juga senada dalam ayat lainnya
"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (beribadah) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina" (QS. 40:60)
INILAH SEBURUK-BURUK KESOMBONGAN DUNIA DAN AKHIRAT
Diantara manusia mempunyai tingkatan-tingkatan kesombongan yang berbeda-beda. Dari kesombongan yang kecil tidak terlihat semacam, berbisik dalam hati "aku ternyata pinter ya, aku ternyata lebih cantik ya, aku ternyata baik ya dibandingkan dia" dsb. Sampai kepada kesombongan tingkat yang tertinggi yaitu sombong yang dinyatakan terang-terangan diikuti celaan dan hinaan dan tindakan kezaliman kepada sesama manusia dan sombong dalam hal keilmuannya.
Karena jika manusia sudah menyombongkan diri dengan keilmuannya otomatis ilmunya akan digunakan untuk memuaskan hawa nafsunya dalam berbangga diri dan merasa dirinya tinggi dihadapan orang lain. Dia rela mengorbankan akhiratnya hanya supaya reputasi (kehormatannya) naik dihadapan orang banyak. Dia menjual agama untuk dunia. Jika kesombongan itu menimpa orang berilmu (orang alim). Iapun akan tega menggelincirkan atau memutarbalikan dalil kebenaran/ fakta (kenyataan) semisal yang salah jadi benar, benar jadi salah. Berfatwa tidak sesuai dengan aturan agama, akan tetapi sesuai hawa nafsunya, karena takut ia dicela penguasa, atau mungkin ia takut kemuliaanya dihadapan penguasa jadi turun jika berfatwa benar sesuai syari'at. Sehingga dampaknya banyak orang yang terzalimi akibat kelakuan bejad si "alim" tersebut. Itulah bahaya sifat sombong bagi orang berilmu (alim), ilmunya sama sekali tidak bermanfaat. Banyak menyebabkan kerugian bagi dirinya dan orang lain bahkan menyebabkan dia terjerumus kedalam neraka jahanam sejauh langit dan bumi. Naudzubillah.
Belum lagi dampak kesombongan adalah ia tertipu ilmunya sendiri, Orang jawa mengatakan "pinter keblinger, karena terkadang ucapan lidah tak sesuai dengan perbuatannya. Mulutnya barangkali sering teriak 'ayo berdakwah 'ayo berjihad' akan tetapi saat ia sendirian berkelakuan bejat. Didepan orang banyak memperbanyak bacaan dzikir dan ibadah tetapi saat dihadapan Allah (sendirian) ia berbuat maksiat. Terkadang penampilan tak se'alim' yang hatinya yang dipenuhi kotoran syahwat. Didepan orang banyak ia pura-pura menundukkan pandangan tetapi saat ia sendirian ia malah mengumbar pandangan kepada yang haram.
Penampilan luar tidak pernah identik dengan karakter aslinya. Ia bahkan rela menjelek-jelekan dan mengorbankan kehormatan saudaranya dan demi memuaskan hawa nafsunya. Sombong bagi orang berilmu menyebabkan kemunafiqan yang dahsyat, munafiq adalah calon penghuni jahanam. Meskipun ia banyak beramal tapi dihadapan Allah bagaikan debu yang berterbangan.. Jika anda pernah mendengar dongeng kisah nyata tentang si Alim (ahli ilmu) atau si Abid (ahli ibadah) yang masuk neraka dan sibejat yang masuk surga, maka jangan heran karena itu sebenarnya bukan ketidakadilan-Nya, tapi karena factor utamanya adalah masalah hati. Hati yang sombong memang tidak pantas sama sekali memasuki surga-Nya. Naudzubillahi min dzalik
Mengutip nasehat ulama besar penulis Buku terkenal berjudul Al-Kabair (dosa-dosa besar). Beliau adalah Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah , beliau pernah berkata dalam tulisannya
,
"Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya.
Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa.
Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar.
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Laa haula wa laa quwwata illaa billah."
(dikutip dari kitab Al Kabaa'ir ma'a Syarh li Ibni al 'Utsaimin hal. 75-76, cet. Daarul Kutub 'Ilmiyah.)
Nasehat terakhir dari kami untuk diri kami dan para pembaca dan kaum muslimin. Mari kita hancurkan berhala yang tidak terlihat (sifat ujub, sombong, dan bangga diri) dalam hati manusia, dari yang kecil maupun yang besar. Jangan remehkan kesombongan meski sekecil apapun, karena khawatir terbawa sampai mati sehingga menyebabkan terhalangnya masuk surga. Sombong itu hakikatnya sifat berhala, karena orang sombong seakan-akan dia beramal untuk dirinya sendiri, bisa dikatakan hakikatnya ia menyembah dirinya sendiri bukan menyembah Allah. Sombong adalah syirik terbesar.
Terakhir kami bawakan syair islam semoga menjadi pencerah jiwa kita, semoga menjadi penerang ditengah gelapnya dunia hati ditengah zaman globalisasi yang bergaya hidup memuja materi, memperutkan syahwat dan sifat egois yang dituruti. Dan gila popularitas yang amat ganas telah banyak menjangkiti nurani, sehingga bumi seakan-akan kering kerontang bagaikan dunia yang mati, penduduknya ibarat 'zombi' yang tidak tahu ia hidup atau ia mati. Kemanakah ia berjalan entah kanan atau kiri, yang penting bersenang-senang sampai mati. Itulah Globalisasi, tanda akhir zaman tlah Nampak sekali.
Hancurkan Berhala Di Hatimu !
Oleh : A. Samaaun
Ingatlah bukan penampilan yang Allah lihat dari seorang hamba,
tapi DIA memandang hati manusia,
seberapa besarkah ketaatan (takwa) kepada-Nya
DIA tidak memandang seberapa tinggi ilmu anda
ingatlah ilmumu cuman setetes air disamudra luas dibandingkan ilmu-Nya.
Atau memandang seberapa besar amalan anda
Ingatlah amalanmu ibarat sebutir pasir dipadang sahara
dibandingkan keluasan Karunia dan Rahmat-Nya
apalagi cuman banyakkah besarkah harta kekayaan anda
Ingatlah kekayaanmu cuman sebanding sehelai sayap nyamuk
Dibandingkan kekayaan-Nya yang meliputi alam semesta
Ingatlah harta anda akan sirna, matipun tidak dibawa
apalagi cuman seberapa cantik dan gantengnya penampilan anda
Ingatlah kecantikan fisik itu fana, jika waktu mengambilnya
Niscaya peyotlah rupa anda, tak ada seorangpun berani mendekati anda
DIA tak juga memandang kehormatan, gelar dan kedudukan anda
Ingatlah kedudukan anda dibanding kedudukan-Nya
Bagai jarak langit dan bumi
Dia Tuhan yang Maha Mulia
Sedangkan kita hanya seorang hamba
Manusia yang tercipta dari sperma
Yang keluar dari lubang yang hina
Lemah tak berdaya,
hidup kedunia tak membawa apa-apa
Kemana-mana perut berisi kotoran
Matipun hanya sehelai kafan yang menemaninya
Lalu pantaskah kita
Menyombongkan diri dihadapan-Nya?
tega menyakiti hati, mencela dan memaki sesama manusia
Bukan surga yang anda dapatkan,
tapi neraka yang menyala-nyala
Impian-impian yang anda bangun
Hanyalah ilusi semata
Jika berhala didalam hatimu itu (sifat sombong)
masih kau pelihara.
INGATLAH, ALLAH MAHA SUCI DAN DIA MENYUKAI KESUCIAN HATI.
Wallahu'alam
Refrensi : Dari berbagai sumber.