Nama besar bangsa Indonesia kembali tercoreng
karena tindakan brutal massa FPI. Berbagai pemberitaan media menyiarkan
tindakan keras kelompok yang menamakan diri Ormas Islam itu. Banyak pihak mengecam tindakan brutal FPI, yang
cenderung mneggunakan kekerasan untuk menentang hal yang mereka nilai
'tidak sesuai ajaran Islam'. Dalam pikiran kita kadang muncul
pertanyaan, apa sih maunya orang-orang FPI itu? Memangnya negara ini
milik nenek moyang mereka? Apa massa FPI tidak punya pekerjaan,
keluarga, dan masa depan yang jelas, sehingga sering sekali membuat
kerusuhan dan keributan yang akhirnya menimbulkan kerusakan dan terlebih
korban jiwa, dengan berdalih membela Islam?
Dengan atribut yang khas, tampang beringas, tindakan brutal mereka sering mengganggu ketentraman masyarakat. Namun, pemerintah dan aparat tampak tak berdaya untuk menindak tegas FPI. Sepertinya justru pemerintah yang ketakutan ketika harus berhadapan dengan massa FPI.
Entah apa yang menjadi dasar kebrutalan kelompok FPI ini. Padahal, sejak dulu masyarakat Indonesia telah terbiasa hidup rukun dan berdampingan dengan kelompok dari beragam agama dan kepercayaan. Sebut saja kota Salatiga. Masyarakat kota kecil di tengah pulau Jawa itu, senantiasa menjaga kerukunan hidup antar pemeluk agama. Para alim ulama, da'i, kyai, romo, pendeta, biksu, beserta umat mereka masing-masing selalu bersatu dengan kuat meskipun keyakinan dan iman mereka berbeda-beda.
Tidakkah masa FPI mempunyai kerinduan seperti itu? Bisa hidup penuh kerukunan, damai sejahtera, saling mengasihi bisa hidup tenteram dengan saudara-saudara yang lain. seperti kita ketahui islam ini adalah agama kasih sayang semesta alam, jangan sampai tercoreng karena tingkah arogan sebagian kita
wallahu 'alam