Di zaman yang serba modern sekarang ini maka setiap manusia
berlomba-lomba untuk membuktikan segalanya berdasar nalar pikiran. Pandangan
seseorang kian bergeser ketika menghadapi suatu permasalahan. Tak bisa ditampik
apabila sekarang ini agama dan ilmu pengetahuan seperti sedang dipertentangkan.
Orang cenderung tidak percaya kepada hal-hal yang berbau metafisis.
Tuhan menurunkan agama di muka ini melalui manusia pilihan
yang bertugas menjadi perantara. Manusia tersebut biasa kita sebut sebagai
nabi. Nabi bertindak untuk menyebarkan ajaran agama kepada umat. Agama
merupakan alat kontrol manusia dalam bertindak. Agama memiliki andil dalam
mengubah perilaku manusia dari yang buruk menjadi baik.
Orang sekarang sering salah mengartikan guna agama.
Seolah-olah agama yang menjadi dalang dari semua konflik yang ada. Justru
oknum-oknum yang berkonflik itu yang berkedok agama. Agama dijadikan kambing
hitam oleh sekelompok orang yang tak bertanggung jawab tersebut. Perbuatan yang
melanggar norma mereka lakukan dilandasi sebagai perjuangan agama padahal itu
hanyalah dalih mereka semata. Tak ada satu pun agama yang mengajarkan untuk
melakukan pelanggaran. Semua agama itu menanamkan cinta kasih kepada umat-Nya.
Agama sebagai kontrol tindakan acapkali dimaknai sebagai
pembatasan tingkah laku kita. Orang menganggap apabila beragama maka hidup kita
akan selalu terbelenggu dan berada di bawah bayang-bayang agama. Hal tersebut
merupakan suatu kesalahan besar. Agama justru akan mempermudah kita dalam
menjalani kehidupan, lagipula aturan agama juga bersifat tolerir dan fleksibel
ketika berlaku.
Nah isu yang tengah marak diperdebatkan di kalangan ilmuwan
yakni mengenai agama dan ilmu pengetahuan. Memang secara kasat mata, kedua hal
ini memiliki rentang perbedaan yang kentara. Agama bersifat metafisis yang
tentu saja tak bisa dideskripsikan secara mendetail. Alasan seseorang memeluk
agama pun bisa dibilang merupakan pilihan pribadi orang tersebut. Orang
tersebut tentu akan memilih agama yang mereka rasa nyaman di jiwa mereka. Agama
berkenaan dengan perasaan. Sedangkan ilmu pengetahuan ialah segala hal
yang harus dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian penelitian, percobaan,
dan lain sebagainya guna diterima oleh logika. Semua yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan maka akan ada sangkut pautnya dengan teori yang mendasari. Di sini akan dibahas mengenai hubungan antara agama dan
ilmu pengetahuan.
Berbicara mengenai agama bagaikan merambah ranah personal
seseorang, ini artinya agama merupakan wilayah sensitif. Seseorang yang berpengetahuan
seharusnya percaya akan keberadaan Tuhan yang menciptakan alam semesta ini.
Agama menawarkan solusi dari setiap masalah yang ada ataupun tidak ada dalam
ilmu pengetahuan. Di tengah kerumitan pembuktian ilmu pengetahuan, seseorang
tidak pantas untuk menyerah. Seseorang harus teringat bahwa akan ada tangan
Tuhan yang membantu menemukan jalan keluar. Dari sini sering timbul persepsi
bahwa agama adalah candu. Orang sering salah kaprah dan semena-mena dalam
menafsirkan. Candu yang dimaksud di sini adalah ketika kita bermasalah maka
kita segera memasrahkan semuanya kepada Tuhan, padahal Tuhan hanya akan
mengubah nasib seseorang apabila orang tersebut berusaha. Nah di sini kaitan
agama dan ilmu pengetahuan akan mulai terkuak.
Setiap agama pastilah memiliki penyebar ajaran dan kitab
sucinya masing-masing. Dan di kitab suci tersebut bukan hanya memuat ajaran
hidup saja. Manusia sudah seharusnya mengkaji lebih mendalam mengenai isi kitab
tersebut.Kitab suci juga berisikan
ilmu pengetahuan yang ternyata telah ada sejak zaman dahulu. Ketika seseorang
benar-benar mengamalkan ajaran agama mereka otomatis akan dibarengi dengan
kemampuan mereka di bidang ilmu pengetahuan. Hal ini bisa dipahami bahwa agama
dan ilmu pengetahuan bukanlah hal yang pantas untuk diperdebatkan. Jadi
selaraskan agama dan ilmu pengetahuanmu bukan membandingkan atau malah mempertentangkannya.
wallahu'alam
wallahu'alam