“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Wahai
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;Maha Suci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka” (QS. Ali ‘Imran: 190-191)
Jengkel, kesel, marah, galau,
gelisah, dan sederet unsur negatif lain biasanya timbul manakala kita
terbelit dalam suatu masalah. Apalagi kalau masalahnya berderet-deret
dan seolah tak kunjung selesai, tiada hari tanpa frustasi. Tapi,
cobalah memulai kebiasaan ini, masalah?enjoy aja lagi!Lho, lagi ada
masalah kok malah disuruh enjoy!Weits, tunggu dulu, kawan.
Kening
saya juga berkerut ketika membaca salah satu subbab dari karya Ustadz
Solikhin, penulis “Zero to Hero”, ‘Ada Masalah?Bahagialah!’. Wah, ini
lagi, ada masalah kok ya disuruh bahagia. Nah, kawan, ternyata masalah
itu justru memiliki beberapa manfaat. Bukankah Rasulullah Saw.
mengajarkan kita untuk berpikir positif, khusnudzon terhadap segala
sesuatu yang ditakdirkan dalam hidup meski itu pahit? Begitu pun dengan
masalah, seberat apapun, insyaAllah ada sederet manfaat yang
mengajarkan kita untuk lebih dewasa, lebih bijak, lebih tangguh.
Berikut saya kutip manfaat masalah dari sekuel kedua “Zero to Hero”:- Masalah adalah Penebus Dosa
Kita
pasti pernah mendengar ungkapan, sakit itu menggugurkan dosa (jika
dalam sakit itu kita iringi kesabaran dan keikhlasan). Begitu pula
masalah, ia berfungsi sebagai penebus dosa. Kita dididik untuk belajar
banyak dari kesalahan yang mungkin tanpa kita sadari sudah membuat Allah
Swt. jengah, tidak ridha. Masalah menjadi sarana tarbiyah ilahiyah.
Allah Swt. bermaksud menunjukkan dosa yang sudah kita lakukan, dan
segera membenahi diri, meluruskan niat, memperbaiki cara agar segala
sesuatunya mendatangkan berkah dan ridha-Nya.
Sebagai
nikmat, sudah seharusnya disyukuri, bukan dicaci walaupun secara kasat
mata jarang sekali ditemui masalah yang manis. Masalah justru membuat
hidup kita lebih dinamis, tidak hambar layaknya sayur tanpa garam. Jika
diberi hidup datar-datar saja kita masih sering mengeluh, apalagi yang
dinamis, minimalkan!Kalau bisa buang jauh-jauh keluh kesah tiada guna
itu. Ketika terbesit niat untuk mengeluh, segera istighfar&ubah
dengan ungkapan syukur.
Seperti
kilaunya permata yang hanya bisa didapatkan manakala digosok terus
menerus, seperti cantiknya mutiara yang diperoleh dari kesabaran kerang
menahan rasa sakit ketika mengubah sebutir pasir tak berharga menjadi
mutiara nan elok rupa, seperti kokohnya baja karena dilebur dalam suhu
yang panasnya luar biasa, begitu pun masalah. Jika kita berhasil
melewati masalah hidup dengan kesabaran dan keikhlasan bukan tidak
mungkin kita menjadi pribadi yang tangguh dan bermartabat, dinaikkan
derajatnya oleh Allah Swt.Insya Allah…
- Banyak Masalah, Banyak Ilmu
Adanya
masalah menuntut kita untuk berpikir kreatif, memutar otak agar
menghasilkan solusi terbaik dari beragam solusi yang dihadirkan. Proses
mencari solusi itulah yang kemudian malah menganugrahkan ilmu-ilmu
baru yang bisa jadi tidak kita temukan dalam hidup tanpa masalah.
Tidak
sedikit kita yang ketika terlibat masalah sangat pelik justru semakin
jauh dari Allah Swt. Lari dari masalah dengan meninggalkan masalah
baru. Kurang bersabar plus tidak ikhlas atas proses seleksi yang
diadakan Allah Swt. Ya, masalah merupakan prosedur seleksi Allah Swt.
untuk menguji hamba-hambaNya yang katanya beriman, bertakwa, cinta
number one hanya kepada Allah Swt. Dengan demikian akan terlihat mana
yang benar dalam beriman, dan mana yang ‘abal-abal’.
Masalah
sebagai media evaluasi, muhasabah diri atas segala gerak langkah kita.
Adakah yang melenceng dari tujuan awal, adakah dari cara yang kita
lakukan, tidak sesuai dengan syari’ah?Orang-orang sholeh mengoreksi
kesalahan dalam medan pertempuran melalui kualitas ibadah, yang wajib
dan yang sunnah. Menemukan sumber masalah segera berbenah, memompa
gairah, agar kemenangan diraih dengan mudah, penuh berkah dalam setiap
langkah.
Kunci
dari manajemen masalah ada pada kejernihan hati, kejernihan pikir
sehingga menghasilkan kejernihan dalam bersikap terhadap masalah yang
hadir. Seberat dan sebanyak apapun masalah yang dihadapi, ketika hati
sudah tertaut sepenuhnya pada Rabb Yang Maha Pemurah, insya Allah akan
dipermudah dalam menemukan jalan penyelesaian. Karena dalam satu
kesulitan, ada dua kemudahan, Allah Swt. menjaminnya dalam firman, “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. Asy Syarh: 5-6). Wallahu’alam bishshawwab…
Referensi:a. Al Qur’an
b. The Way to Win, Solikhin Abu Izzudin, Pro-U